Dengan strategi menyerang yang diterapkan pelatih sementara Sergio Batista, Albilceste akan berusaha memupus performanya di Piala Dunia Afrika Selatan. Juara dua kali Piala Dunia dipaksa pulang lebih dulu ketika dipermalukan Jerman 4-0 pada babak perempat final.
Selain Tevez dan Messi, penyerang Inter Milan Diego Milito akan membantu serangan. Batista kemungkinan akan memberi porsi lebih kepada Javier Zanetti , pengatur serangan klub Brasil Internacional, Andres D'Alesandro, dan Esteban Cambiasso yang tidak dipanggil Diego maradona di Afrika Selatan.
“Ini akan menjadi pertandingan menarik. Kami akan bermain melawan juara Piala Dunia,” kata Gabriel Milito.
Penampilan apik Argentina di Buenos Aires akan memperkuat posisi Batista. Rekan Maradona di Piala Dunia 1986 itu kemungkinan akan dipertahankan sebagai pelatih tim setelah Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) menggelar pertemuan bulan depan untuk mengumumkan nama pengganti El Diego.
Presiden AFA Julio Grondona telah mengatakan akan mempertahankan Batista sebagai pelatih kecuali ada masalah besar di tengah jalan. Pelatih 47 tahun itu menyumbangkan kemenangan 1-0 dari Irlandia pada laga persahabatan bulan lalu dan akan kembali memimpin timnya melawan Jepang di Tokyo, 8 Oktober mendatang. Argentina juga akan melayani Brasil di Doha (17 November), dan kembali berhadapan dengan Selecao di Buenos Aires (19 Desember).
Argentina berlatih tertutup di pinggiran Buenos Aires, Ezeiza Minggu. Spanyol, yang masih akan dipimpin para pahlawannya di Afrika Selatan seperti Andres Iniesta, Xavi, Iker Casilas, David Villa, dan Fernando Torres berlatih di Stadion Boca Juniors.
Torres menyumbangkan dua gol ketika Spanyol melmat Liechtenstein 4-0 pada laga awal kualifikasi Euro 2012 Jumat lalu. “Kami akan bermain melawan tim besar. Tapi kami akan mempertahankan filosofi bermain yang membuat kami sukses (gaya bermain dengan operan-operan pendek),” kata Sergio Ramos yang pergerakannya banyak menyulitkan tim-tim lawan di Piala Dunia lalu.
Argentina sukses memenangi gelar Piala Dunia 1978 dan 1986. Tapi setelah itu tim bertabur bintang ini selalu gagal melewati babak peretmpat final pada lima Piala Dunia terakhir.
AP | bgs