TEMPO Interaktif,London:Sebuah catatan yang bocor di sela-sela pertemuan FIFA menunjukkan keinginan Spanyol-Portugal dan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia akan dibersihkan dari semua tuduhan terkait jual beli suara.
Chuck Blazer, anggota Komite Eksekutif FIFA mengatakan bahwa ia telah menterjemahkan catatan berbahasa Spanyol yang ditulis Angel Villar Llona dari Spanyol kepada Mohamed Bin Hammam dari Qatar, di sela-sela pertemuan bulan lalu ketika masalah terkait keinginan menjadi host Piala Dunia 2018 dan 2022 dibicarakan.
Blazer mengatakan bahwa catatan bertulis 'Congratulations vamos a ganar yang jika diartikan 'selamat, kami akan menang. Menurutnya catatan itu mengacu kepada para peminat tuan rumah Piala Dunia yang kemudian telah dibersihkan dari segala tuduhan oleh tim investigasi Komite Etika FIFA.
Spanyol bersama Portugal berminat menjadi host Piala Dunia 2018 sementara Qatar ingin menggelar PD 2022. FIFA sendiri akan menunjuk siapa yang berhak menjadi tuan rumah pada 2 Desember.
Komite Eksekutif FIFA telah membicarakan kurangnya bukti kongkalikong terkait dugaan jual beli suara. “Kami belum menemukan bukti apa pun terkait masalah ini,” kata Blazer.
Penyelidikan Komisi Etika FIFA dipantik artikel harian The Sunday Times. Koran Inggris itu mengeluarkan tayangan video yang memperlihatkan mantan sekretaris jenderal FIFA Michel Zen-Ruffinen mengatakan bahwa Spanyol dan Portugal beserta Qatar telah menyepakati perjanjian dengan masing-masing mendapat tujuh suara.
AP | bgs
Chuck Blazer, anggota Komite Eksekutif FIFA mengatakan bahwa ia telah menterjemahkan catatan berbahasa Spanyol yang ditulis Angel Villar Llona dari Spanyol kepada Mohamed Bin Hammam dari Qatar, di sela-sela pertemuan bulan lalu ketika masalah terkait keinginan menjadi host Piala Dunia 2018 dan 2022 dibicarakan.
Blazer mengatakan bahwa catatan bertulis 'Congratulations vamos a ganar yang jika diartikan 'selamat, kami akan menang. Menurutnya catatan itu mengacu kepada para peminat tuan rumah Piala Dunia yang kemudian telah dibersihkan dari segala tuduhan oleh tim investigasi Komite Etika FIFA.
Spanyol bersama Portugal berminat menjadi host Piala Dunia 2018 sementara Qatar ingin menggelar PD 2022. FIFA sendiri akan menunjuk siapa yang berhak menjadi tuan rumah pada 2 Desember.
Komite Eksekutif FIFA telah membicarakan kurangnya bukti kongkalikong terkait dugaan jual beli suara. “Kami belum menemukan bukti apa pun terkait masalah ini,” kata Blazer.
Penyelidikan Komisi Etika FIFA dipantik artikel harian The Sunday Times. Koran Inggris itu mengeluarkan tayangan video yang memperlihatkan mantan sekretaris jenderal FIFA Michel Zen-Ruffinen mengatakan bahwa Spanyol dan Portugal beserta Qatar telah menyepakati perjanjian dengan masing-masing mendapat tujuh suara.
AP | bgs
