TEMPO Interaktif, Sicily - Jangan takut untuk membuat perubahan mendadak. Presiden Palermo Maurizio Zamparini telah memutuskan untuk menjual klub itu menyusul kekalahan atas AC Milan 3-1 yang dianggap karena kecurangan wasit.
Dalam pernyataan yang dimuat di laman Palermo Kamis (11/11), Zamparini mengatakan ia telah memberikan perintah untuk mencari bank atau penasihat keuangan lainnya untuk menangani penjualan.
Pengumuman dijualnya Palermo itu bersamaan harinya dengan protes pelatih atas dua penalti yang diberikan untuk Milan dalam laga kemarin.
Zamparini mengatakan ia merasa "dikalahkan" setelah bertarung hampir 25 tahun di bisnis olahraga di mana kekuatan ekonomi dan media menjadi sangat berpengaruh dalam membuat suatu aturan sendiri.
"Palermo adalah untuk dijual sekarang. Saya pikir ada hal-hal yang telah berubah, tapi masih kotoran yang sama. Saya akan mengundurkan diri. Saya mungkin ingin menjauhkan diri secepat dari dunia sepak bola ini," ujarnya.
Setelah sukses di bisnis ritel, Zamparini pertama kali memasuki dunia sepakbola ketika ia membeli Venezia pada 1987 dan membawa klub itu berhasil naik dari divisi empat ke Serie A.
Dia kemudian menjual Venezia pada 2002 dan membeli Palermo, menggandeng striker Luca Toni untuk memindahkan skuad berpakaian merah muda itu naik dari Serie B ke divisi atas dan ke Piala UEFA dan Liga Eropa.
Dia telah menggunakan setidaknya hampir 30 pelatih dalam kiprahnya 23 tahun di dunia olahraga, setelah melepaskan Francesco Guidolin pada tiga kesempatan terpisah.
"Aku bosan berkelahi, sebagian karena usia lanjut saya, dan saya berharap meninggalkan kekuasaan ini kepada orang-orang muda yang memiliki antusiasme dan kekuatan untuk berjuang dan berubah menjadi lebih baik," kata Zamparini yang berusia 69 tahun ini.