Setelah gagal menembus gawang Manchester United dalam derby di City of Manchester Stadium Rabu lalu, City kembali mengalami hal yang sama melawan Birmingham City di tempat yang sama Sabtu (13/11).
Mancini juga menuai cemohan dari publik tuan rumah saat menggantikan striker Carlos Tevez dengan gelandang Gareth Barry di menit-menit terakhir.
"Saya juga merasa frustrasi," aku Mancini. "Saya ingin menang. Saya tak ingin seri atau kalah.
"Carlos mengalami sedikit cedera selama dua atau tiga pekan dan saya merasa jika kami menarik keluar pemain itu, kami akan punya lebih banyak peluang mencetak gol.
"Tapi, jika Anda berpikir kami akan mencetak 4 gol jika saya menurunkan 4 striker sekaligus, itu tidak benar.
"Semua suporter seperti ini, di Inggris dan Italia. Saya harus berpikir seperti seorang manajer. Kami bisa bermain melebar, membawa bola ke kotak penalti, maka kami akan bisa mencetak gol.
"Para suporter hanya berpikir kenapa kita tak menurunkan lebih banyak striker di kotak penalti, dua, tiga, empat, lima."
Absennya Emmanuel Adebayor yang menderita cedera tumit dan Mario Balotelli yang terganjal sanksi memaksa Mancini memasukkan Roque Santa Cruz di pertengahan babak kedua.
Tapi, striker bernilai 18 juta pound asal Brasil, Jo, dibiarkan di bangku cadangan saat Tevez ditarik keluar sehingga membuat banyak orang terheran-heran.
Dengan hanya 1 kemenangan dari 5 laga Premier League terakhir dan tanpa gol di kandang sejak awal Oktober, posisi Mancini sebagai pelatih City semakin dipertanyakan.
Pelatih asal Italia terbang ke negaranya seusai pertandingan untuk mengunjungi keluarganya, tapi ia menegaskan dirinya tak merasa tertekan.
"Tekanan yang mana? Untuk apa?" katanya. "Anda terus mengatakan saya berada dalam tekanan. Tekanan yang mana? Karena sejumlah suporter bilang saya tak menurunkan dua striker atau karena para jurnalis bilang saya terlalu defensif?
"Saya tak berada dalam tekanan. Kami masih di posisi ke-4. Kami punya sejumlah masalah. Sejak awal musim, situasinya selalu sama bahwa jika Carlos Tevez tak mencetak gol, pemain lain pun tak bisa melakukannya.
"Kami harus memperbaiki itu. Tapi, kami baru memainkan 13 pertandingan. Ketika semua pemain dalam kondisi siap tempur dan kami punya keseimbangan yang tepat, maka barangkali kami akan bermain lebih baik."
MIRROR | A. RIJAL