Pemain PSIS Semarang, Heri Susilo (kiri), berebut bola dengan pemain Persik Kediri, Aan Andik (kanan), pada pertandingan perdana sepak bola Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion Jatidiri Semarang. ANTARA/R. Rekotomo
TEMPO Interaktif, semarang - Meski Persik Kediri sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit Novari Ikhsan asal Jakarta yang memimpin pertandingan antara tuan rumah PSIS dengan Persik, namun Persik tak akan melayangkan protes ke PSSI.
Pada laga di Stadiun Jati Diri Semarang Jumat (19/11), Persik kalah 1-2 dari PSIS. "Kami menerima kekalahan, tapi kami kecewa dengan kepemimpinan wasit," kata Jaya Hartono, pelatih Persik usai pertandingan.
Menurut mantan pemain Tim Nasional Indonesia ini, sedikitnya ada tiga keputusan wasit yang merugikan timnya, yakni mengabaikan pelanggaran yang dilakukan tim tuan rumah didepan kotak penalti tuan rumah. Dia juga yakin, gol kedua PSIS tidak akan terjadi jika wasit menghadiahi free kick kepada kami atas pelanggaran yang dilakukan pemain PSIS beberapa detik sebelum gol terjadi.
"Sampai kapan sepak bola kita akan seperti ini. Padahal sekarang (Liga Super Indonesia) sudah ada tandingannya (Liga Primer Indonesia)," kata Jaya dengan nada tanya. Namun Jaya tak akan melayangkan protes kepada PSSI. "Buat apa protes, percuma saja karena tak akan merubah hasil". Dia juga yakin pengurus PSSI mengetahui keputusan wasit yang kontroversial.
