Gelar ini melengkapi Treble (Serie A, Coppa Italia dan Champions League) plus Supercoppa Italiana, yang mereka rebut di pertengahan tahun ini sehingga Inter tercatat sebagai tim Italia pertama yang berhasil mengoleksi 5 gelar sekaligus dalam setahun.
Ini juga merupakan gelar juara dunia ketiga yang diraih I Nerazzurri menyusul sukses di ajang Piala Intercontinental 1964 dan 1965.
Bagi pelatih Rafael Benitez, sukses ini menjadi penebus kegagalannya di ajang yang sama bersama Liverpool pada 2005 sekaligus melepaskannya dari tekanan yang belakangan menerpa menyusul keterpurukan Inter di Serie A musim ini.
Mazembe menjadi klub pertama di luar Eropa dan Amerika Selatan yang tampil pada final Piala Intercontinental atau Piala Dunia Klub. Klub Republik Demokratik Kongo ini meraih tiketnya ke final setelah menekuk juara Copa Libertadores asal Brasil, Internacional, 2-0 di semifinal.
Sebelumnya, Mazembe juga mengalahkan juara CONCACAF asal Meksiko, Pachuca, 1-0 di perempat final.
Tapi, ketangguhan pertahanan Mazembe yang tak kebobolan dalam dua laga sebelumnya tak berlaku buat Inter. Terbukti, I Nerazzurri mampu merobek gawang mereka saat pertandingan baru berjalan 13 menit lewat gol Goran Pandev.
Hanya selang 4 menit kemudian Inter kembali membobol gawang Mazembe kali ini lewat aksi Samuel Eto'o. Itu adalah gol ke-19 Eto'o dalam 23 penampilannya bersama Inter di seluruh kompetisi musim ini.
Mazembe baru bisa mengimbangi permainan Inter saat pertandingan memasuki menit ke-20. Tapi, mereka tak terlihat terlalu mengancam La Beneamata meski sempat mendapatkan sejumlah peluang bagus.
Inter akhirnya menuntaskan perlawanan Mazembe dengan gol yang dibukukan pemain pengganti, Jonathan Biabiany, 5 menit jelang waktu normal berakhir.
AP | A. RIJAL