Keane menambah daftar pelatih yang menjadi korban pemecatan di liga Inggris musim ini bersama Sam Allardyce (Blackburn Rovers), Roy Hodgson (Liverpool) dan putra Ferguson sendiri, Darren Ferguson (Preston North End).
"Ini (bisnis kepelatihan) sekarang sudah jadi industri yang tidak adil,'' kata Ferguson. "Para pelatih tak mendapat cukup waktu untuk memperkenalkan filosofi mereka atau mengubah tren yang merupakan faktor utama yang membuat mereka dipercaya melakukan pekerjaan ini. Ketika Liverpool memilih Roy Hodgson, mereka melakukannya dengan melihat pengalamannya yang sangat hebat di sejumlah klub berbeda.
"Tapi, kami terlibat dalam industri yang mengutamakan hasil akhir. Jika kita mendapatkan sejumlah hasil buruk, hal itu (pemecatan) bisa terjadi. Semua orang yang punya nalar bisa memahami jenis sepakbola yang kita miliki saat ini dan jenis tekanan yang ada di dalamnya."
Di luar Ferguson di MU, Arsene Wenger di Arsenal dan David Moyes di Everton, masa jabatan pelatih kini menjadi lebih singkat. Penilaian kini lebih cenderung dilakukan dalam periode bulanan ketimbang tahunan dan Ferguson tak yakin para pemilik klub generasi baru mengerti sepenuhnya mengenai cara terbaik untuk menjalankan tugas mereka.
"Saya pikir mereka tak memiliki kepemimpinan yang stabil seperti yang berlaku saat ayah-ayah dan kakek mereka menjadi pemilik klub selama 30 tahun,'' ujar Ferguson. "Kita punya pemilik baru. Kita dikuasai oleh orang-orang dari luar; Timur Tengah, Amerika Serikat. Ini budaya yang berbeda. Mereka tak punya kesabaran yang sama seperti generasi sebelumnya.''
Banyaknya trofi yang telah diraih Ferguson telah mengukuhkan statusnya sebagai sosok paling berpengaruh di Old Trafford dan pelatih asal Skotlandia itu mengatakan semuanya memang harus seperti itu.
"Pelatih adalah sosok yang paling penting di Manchester United,'' katanya. "Di sini kami memiliki begitu banyak pemain dan agen yang punya pamor sehingga pelatihnya harus kuat. Para direktur sangat memahami situasi ini. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan klub ini berjalan dengan benar sehingga pelatih memiliki kendali sepenuhnya.''
SOCCERNET | A. RIJAL