TEMPO Interaktif, Berlin - Schalke 04 mendatangkan gelandang Iran Ali Karimi dan mantan striker Yunani Angelos Charisteas di batas bursa transfer, Senin malam. Keduanya dikontrak sampai akhir musim.
Karimi, 32 tahun dan telah mencatat 112 caps internasional bagi tim nasional Iran, bukan nama baru di Budesliga. Ia pernah memperkuat Bayern Munich selama dua musim 2005-2007. Kali ini ia direkrut dari klub Iran, Steel Azin Teheran FC.
Pelatih Schalke saat ini, Felix Magath, merupakan pelatih yang menangani Karimi ketika di Bayern. Selain pemain terbaik Asia tahun 2004, Karimi juga bermain di Piala Dunia 2006 Jerman.
Charisteas, 30 tahun, datang dengan status tanpa klub sejak meninggalkan klub Perancis Arles-Avignon pada bulan November lalu. Kedatangannya akan memperkuat lini depan Schalke yang sudah memiliki striker Spanyol Raul Gonzales dan bomber Belanda Klaas-Jan Huntelaar.
Pemain Yunani ini pernah bermain untuk Werder Bremen (2002-2005), Ajax Amsterdam (2005-2006), Feyenoord (2006-2007), Nuremberg (2007-2010), dan Bayer Leverkusen (2009). Namanya mencuat ketika mengantar Yunani menjuarai Euro 2004 di Portugal.
REUTERS | RAJU
Karimi, 32 tahun dan telah mencatat 112 caps internasional bagi tim nasional Iran, bukan nama baru di Budesliga. Ia pernah memperkuat Bayern Munich selama dua musim 2005-2007. Kali ini ia direkrut dari klub Iran, Steel Azin Teheran FC.
Pelatih Schalke saat ini, Felix Magath, merupakan pelatih yang menangani Karimi ketika di Bayern. Selain pemain terbaik Asia tahun 2004, Karimi juga bermain di Piala Dunia 2006 Jerman.
Charisteas, 30 tahun, datang dengan status tanpa klub sejak meninggalkan klub Perancis Arles-Avignon pada bulan November lalu. Kedatangannya akan memperkuat lini depan Schalke yang sudah memiliki striker Spanyol Raul Gonzales dan bomber Belanda Klaas-Jan Huntelaar.
Pemain Yunani ini pernah bermain untuk Werder Bremen (2002-2005), Ajax Amsterdam (2005-2006), Feyenoord (2006-2007), Nuremberg (2007-2010), dan Bayer Leverkusen (2009). Namanya mencuat ketika mengantar Yunani menjuarai Euro 2004 di Portugal.
REUTERS | RAJU
