TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Indonesia Football Watch Sumaryoto menilai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin terancam dikudeta jika tak meralat keputusannya memberi sanksi kepada sejumlah klub Indonesia Super League. Mundurnya pelatih Timnas U23 Rahmad Darmawan juga dinilai akan memicu perlawanan terhadap kepengurusan PSSI.
"Bila pengurus PSSI berkeras pada keputusannya, jangan salahkan mereka yang hendak melakukan kudeta," katanya dalam jumpa pers di kawasan Senayan, Rabu, 14 Desember 2011. Indonesia Football Watch adalah lembaga pemerhati sepak bola Indonesia yang didirikan pada Februari 2011 lalu.
PSSI, melalui Komisi Disiplin, kemarin memberikan sanksi kepada 8 klub Liga Super, mereka yaitu Persela Lamongan, Mitra Kukar, Persisam Samarinda, Persiba Balikpapan, PSPS Pekan Baru, Deltras Sidoardjo, Pelita Jaya, dan Persib Bandung. Selain didenda, klub-klub itu juga "ditendang" ke Divisi Utama pada kompetisi musim depan.
Mereka dikenai sanksi karena memboikot Indonesian Premier League yang digulirkan PSSI. Alih-alih mengikuti liga resmi tersebut, mereka justru hijrah ke Liga Super yang diharamkan PSSI. Sumaryoto mengatakan sanksi semestinya tak perlu diturunkan jika klub-klub tersebut bisa duduk bareng dengan pengurus PSSI. "Tapi persoalannya PSSI tidak pernah menerima mereka," katanya.
Indonesian Premier League yang digulirkan PSSI, Sumaryoto melanjutkan, sebenarnya tak lain dari Liga Primer Indonesia yang diharamkan pada masa kepemimpinan Nurdin Halid. Liga "haram" tersebut, kata Sumaryoto, sekarang justru menjadi liga resmi yang digulirkan PSSI. "LPI yang oleh FIFA diharamkan justru dijadikan kompetisi resmi," kata Sumaryoto.
Saat ini, kata Sumaryoto, kepemimpinan Djohar Arifin tak bisa lagi diharapkan. Karena itu ia menilai solusi dari polemik di tubuh PSSI harus diselesaikan dalam forum kongres. "Semua terpulang pada pengurus PSSI. Bila segera sadar kemudian meralat keputusan-keputusannya yang menyimpang, perpecahan dapat dicegah dan PSSI bisa diselamatkan," kata dia.
DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita terkait
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaKAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung
6 Januari 2017
Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca SelengkapnyaPSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan
28 Desember 2016
Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.
Baca SelengkapnyaProtes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya
26 Desember 2016
Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.
Baca SelengkapnyaKomite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
11 November 2016
Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya
10 November 2016
Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora
10 November 2016
Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.
Baca SelengkapnyaSave Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI
10 November 2016
Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020
10 November 2016
Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.
Baca SelengkapnyaPendukung Edy Rahmayadi Masih Solid
9 November 2016
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.
Baca Selengkapnya