TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin memberi syarat jika Kelompok Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) ingin rekonsiliasi dengan federasi yang dipimpinnya. "Semua pakai aturan main yang ada, yaitu statuta. Pedomannya di sana, kami tidak boleh mengangkangi itu," kata Djohar di kantornya Kamis, 9 Februari 2012.
Kepengurusan Djohar baru berjalan beberapa bulan, tapi sudah digoyang kelompok pengurus lama yang kemudian menjelma jadi KPSI. Melihat kekisruhan ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng kemudian meminta KPSI melakukan rekonsiliasi.
Menurut Djohar, ide rekonsiliasi bisa saja dilakukan. "Kalau memang ada niat dan mau diselesaikan, itu masalah mudah," ujarnya. Sebelumnya Komite Olahraga Nasional Indonesia telah menjajaki pertemuan antara Djohar dan bekas Wakil Ketua Umum PSSI era Nurdin Halid, Nirwan Bakrie.
"Kami teman lama, orang-orang yang memang sudah mengurus sepakbola sejak dulu. Secara pribadi saya juga tidak ada masalah dengan Pak Nirwan," kata Djohar menggambarkan hubungannya dengan Nirwan Bakrie.
Namun Djohar enggan memerinci hasil pertemuannya dengan Nirwan. Ia hanya mengatakan pihak-pihak yang berkonflik saat ini siap untuk menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
KPSI yang digagas anggota Komite Eksekutif pecatan PSSI selama ini mempermasalahkan pelanggaran atas Kongres Bali oleh Djohar. Salah satunya adalah dengan menggelar liga yang saat itu direncanakan akan diikuti 24 klub. Kelompok ini menolak adanya 6 klub yang tidak sesuai dengan kongres Bali.
Adapun Statuta PSSI tidak menyebutkan persyaratan jumlah peserta liga seperti yang diinginkan kelompok tersebut. PSSI juga tidak menggunakan lagi PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi karena saat itu menolak diaudit oleh auditor independen yang diminta PSSI. Dan tidak ada laporan keuangan perusahaan yang sahamnya dimiliki PSSI itu.
Akhirnya kelompok itu menggulirkan Liga Super Indonesia seperti yang telah digelar dua periode sebelumnya di bawah era Nurdin Halid. Adapun PSSI menggelar Indonesian Premier League yang dioperatori PT Liga Prima Indonesia Sportindo.
ARIE FIRDAUS |JULI
Berita terkait
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaKAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung
6 Januari 2017
Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca SelengkapnyaPSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan
28 Desember 2016
Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.
Baca SelengkapnyaProtes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya
26 Desember 2016
Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.
Baca SelengkapnyaKomite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
11 November 2016
Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya
10 November 2016
Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora
10 November 2016
Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.
Baca SelengkapnyaSave Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI
10 November 2016
Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020
10 November 2016
Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.
Baca SelengkapnyaPendukung Edy Rahmayadi Masih Solid
9 November 2016
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.
Baca Selengkapnya