TEMPO.CO, Jayapura - Laga Persipura Jayapura menghadapi Adelaide United FC yang berakhir dengan kekalahan tim Mutiara Hitam 3-0 di Stadion Hindmarsh, Adelaide, Kamis, 16 Februari 2012, diwarnai pengibaran Bendera Bintang Kejora.

Pendukung Persipura membawa tiga buah bendera berukuran dua meter dan mengibarkannya saat pertandingan berlangsung. “Ada tiga bendera. Selain Bintang Kejora, juga ada bendera dari Timor Leste dan benderanya RMS,” kata Tina Krebu, pendukung Persipura di Australia, Kamis malam.

Tina bersama rekan-rekannya sempat diperiksa petugas karena membawa bendera tersebut. “Tapi setelah dibilang ini bendera Papua, security di sini (Australia) membolehkan masuk,” ujarnya.

Di Australia, bendera kultur atau simbol daerah Papua tidak dilarang penggunaannya. “Tidak ada niat apa-apa mereka yang mengibarkan. Itu hanya sebagai lambang kultur saja, kami tidak mendapat tekanan karena pengibaran itu,” katanya.

Penonton dari Papua yang menyaksikan langsung pertandingan Persipura sekitar 70 orang. “Ada juga orang Indonesia yang bukan dari Papua. Kami duduk berdekatan. Kalau jumlah seluruh penonton tadi kurang lebih lima ribu orang,” ucapnya.

Ia mengungkapkan pendukung skuad Mutiara Hitam di Australia tak kecewa dengan kekalahan 3-0. Ia berharap Persipura terus berprestasi di tingkat nasional dan internasional. “Kami bangga. Biar kalah kami senang melihat Persipura main. Semoga terus berprestasi untuk Boaz dan kawan-kawan.”

Setelah kalah dari Adelaide, pasukan Jacksen Tiago dipastikan tersingkir dari Liga Champions Asia musim 2012. Gol Adelaide datang dari Sergio van Dijk di menit ke-84, Jewgen Victorowitss Lewtsjenko pada menit ke-56, dan pemain belakang Boogard di menit ke-12. Boogard berhasil mencuri bola di tengah kemelut depan gawang Persipura dan menjadikannya sebagai gol.

Usai melakoni babak play off Liga Champions Asia, Persipura selanjutnya akan kembali berlaga di pentas Indonesia Super Liga menghadapi Pelita Jaya Karawang dan Persib Bandung pada 23 dan 27 Februari 2012 mendatang.

JERRY OMONA