TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) segera mengambil keputusan terkait dengan penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Asia U-22 yang akan digelar 2013 mendatang. Semakin cepat keputusan, semakin luang waktu bagi Indonesia untuk menyiapkan stadion.
"Kami berharap pekan depan sudah ada keputusan dari AFC. PSSI sudah mengirim surat balasan pekan lalu yang isinya menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah," kata Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Tondo Widodo, ketika dihubungi Tempo, Ahad, 19 Februari 2012.
AFC pada pekan lalu mengirim surat ke PSSI. Dalam surat tersebut konfederasi sepak bola Asia itu meminta Indonesia menjadi tuan rumah untuk Piala Asia U-22 yang akan digelar 2013 mendatang. PSSI menyambut baik tawaran tersebut.
Tondo mengatakan beberapa kota di Indonesia bisa dipilih untuk menggelar hajatan tersebut. Ia mencontohkan, Bandung dan Pekanbaru. Adapun Jakarta tak memenuhi syarat karena AFC menyatakan pertandingan harus digelar di kota yang memiliki minimal dua stadion.
Stadion Lebak Bulus dipastikan tak akan bisa digunakan karena pada April mendatang stadion stadion milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu akan digusur untuk pembangunan Mass Rapid Transit, sehingga Jakarta praktis hanya memiliki satu Stadion, yakni Gelora Bung Karno.
Piala Asia U-22 2013 diikuti 41 negara. Peserta terbagi dalam dua zona, yakni zona barat dan zona timur. Sebanyak 23 negara ada di zona barat dan sisanya di zona timur. Total ada tujuh grup dengan masing-masing grup berisi lima atau enam negara.
Hasil drawing 13 Februari 2012 lalu menempatkan Indonesia di Grup E, grup terpanas, bersama Australia, Jepang, Singapura, Makau, dan Timor Leste. Indonesia akan mengawali laga perdana di ajang ini pada 23 Juni 2012 mendatang melawan Australia.
Jika AFC menerima Indonesia menjadi tuan rumah, Indonesia tak perlu menjalani laga kualifikasi. Sebab tuan rumah otomatis lolos ke putaran final. Hal ini sangat menguntungkan karena Indonesia berada di grup neraka bersama Australia dan Jepang.