TEMPO.CO, Samarinda - Mitra Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, menyatakan menolak rekonsiliasi yang digagas Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pimpinan Djohar Arifin Husin. Atas dasar itu, Mitra Kukar tidak akan menemui utusan PSSI jika datang ke Kutai. "Kalau mau datang ya datang saja, tapi siapa yang akan menemui, kami tak akan menemui," kata Direktur Perasional Mitra Kukar, Suwanto, kepada Tempo, Ahad, 1 April 2012.
Menurut Suswanto, upaya rekonsiliasi yang digagas PSSI sudah lewat batas waktu. Mitra Kukar yang tergabung dalam Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), telah memutuskan memilih La Nyala Mattalitti sebagai ketua umum PSSI, bukan Djohar Arifin.
Suwanto berpendapat, jika ingin rekonsiliasi, PSSI sedianya berkomunikasi dengan Ketua KPSI, La Nyalla Mattalitti terlebih dulu. "Kalau sudah ada kata sepakat, mungkin kami bisa terima," katanya.
Senada dengan Mitra Kukar, klub sepakbola Persisam Putra Samarinda juga menolak rekonsiliasi yang di gagas PSSI.
Persisam menganggap rekonsiliasi sudah terlambat pasca digelarnya KLB KPSI. Sekretaris Persisam Putra Samarinda, Ahmad Subhan, menyatakan manajemen Persisam tetap akan menereima utusan PSSI ke Samarinda. "Kalau ada utusan ya kita akan terimalah sebagai tamu, kan budaya kita sebagai budaya timur selalu menghargai tamu," kata Ahmad Subhan.
Soal bahasan tim utusan PSSI ke Samarinda, Ahmad Subhan menyatakan akan sangat selektif berkomunikasi. Terlebih lagi jika bicara soal rekonsiliasi, menurutnya tentu tidak lagi relevan.
"Kenapa juga dari dulu PSSI nggak mau laksanakan rekonsiliasi, sekarang nasi telah jadi bubur," katanya.
FIRMAN HIDAYAT