TEMPO.CO , Jakarta:Penyerangan Manchester United Wayne Rooney sedang dalam puncak permainannya saat Setan Merah berpeluang besar meraih gelar juara Liga Primer Inggris yang ke-20 kalinya. MU unggul lima poin dari tetangganya, Manchester City, dengan kompetisi menyisakan tujuh pertandingan lagi.
Kondisi itu sangat ideal buat Rooney. Ia mencetak delapan gol dalam tujuh penampilan terakhirnya sehingga produktivitasnya menjadi 28 gol di semua kompetisi musim ini. Total ia mengoleksi 175 gol.
Menjelang Queens Park Rangers berkunjung ke Old Trafford malam ini, Rooney dalam posisi empat gol di belakang George Best dan Dennis Viollet, yang menempati urutan ketiga daftar pencetak gol terbaik MU sepanjang masa.
Rooney pasti akan habis-habisan menggebrak pertahanan QPR. Tak cuma demi menyamai prestasi para legenda klubnya itu, tapi juga mempersembahkan kemenangan alias raihan tiga poin buat MU agar semakin dekat ke tangga juara.
Jika MU berpeluang memenangi partai liga delapan kali beruntun, City akan datang ke Arsenal larut malam ini dengan defisit delapan poin sejak Desember tahun lalu. Pekan lalu mereka nyaris kalah dari Sunderland sebelum bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Memburu gelar liga yang pertama sejak 1968, City hanya menang sekali dari empat penampilan terakhir. “Saya pikir perburuan gelar ini belum usai,” kata Manajer City Roberto Mancini, Kamis lalu. Tapi Mancini lantas berujar, “Jika mereka (MU) memenangi semua pertandingannya, mereka pantas memenangi gelar.”
Mungkin benar kata Manajer Arsenal Arsene Wenger. Dua klub dari Manchester itu sama-sama hebat sekarang. Tapi City belum pantas menjadi juara karena belum sekokoh United luar-dalam. Lihat saja bagaimana Mancini dipusingkan oleh kelakukan penyerangnya yang hebat tapi sangat kontroversial, Mario Balotelli. Di MU, sejumlah pemainnya juga “nakal” tapi tak ada yang berani membuat repot Sir Alex Ferguson.
