TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin menilai sanksi berupa denda sebesar US$ 3.000 yang dijatuhkan konfederasi sepak bola asia (AFC) kepada PSSI salah alamat. Djohar mengatakan, seharusnya denda itu langsung dilayangkan ke Sriwijaya FC. "Kami mempertanyakan (sanksi) itu kenapa harus ke PSSI. Kenapa nggak langsung ke klubnya (Sriwijaya FC) saja. Mereka yang melanggar kok kami yang harus membayar dendanya," kata Djohar kepada Tempo, Ahad, 8 Juli 2012.
PSSI, kata Djohar, akan melayangkan surat protes ke AFC. Surat langsung dikirim Sekretaris Jenderal PSSI Tri Goestoro. Isi surat itu, kata Djohar, berupa permohonan agar induk sepak bola Asia itu memberi sanksi langsung ke pihak yang melakukan kesalahan, yakni Sriwijaya FC. "Senin besok kami akan mengirim surat (ke AFC)," katanya.
AFC pada 3 Juli lalu lalu memutuskan sanksi berupa denda sebesar US$ 3.000 kepada PSSI. AFC menilai PSSI melanggar pasal 64 paragraf 1a dan 1b dari Kode Disiplin AFC. PSSI dianggap tak mampu mematuhi keputusan AFC yang sebelumnya telah menjatuhi sanksi kepada Sriwijaya FC.
Pada tahun lalu AFC memberikan sanksi kepada Sriwijaya FC saat bertanding melawan TSW Pegasus (Hongkong) pada babak penyisihan grup AFC Cup 2011. Saat itu AFC menjatuhkan sanksi sebesar US$ 25 ribu kepada Sriwijaya karena saat pertandingan ada lemparan botol dan mercon. Selain itu daftar pemain yang diajukan Sriwijaya tak ditandatangani manajer tim dan tak ada perlengkapan kesehatan di ruang medis.
Karena Sriwijaya FC tak menanggapi sanksi ini, PSSI pun kena getahnya. AFC beranggapan, karena Sriwijaya FC adalah anggota PSSI, maka PSSI ikut bertanggung jawab karena tidak mampu mendorong klub yang berada di bawah kendalinya untuk mematuhi sanksi tersebut. "Kami mendorong Sriwijaya untuk membayar denda itu," kata Djohar.
Dwi Riyanto Agustiar
Berita terkait
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia
7 April 2023
Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda
17 Februari 2023
PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930
Baca SelengkapnyaKetum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan
14 Oktober 2022
Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan
Baca SelengkapnyaKongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama
29 Mei 2021
Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo
19 April 2021
PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.
Baca SelengkapnyaBegini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional
11 Februari 2021
Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.
Baca SelengkapnyaPSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2
19 Januari 2021
PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.
Baca SelengkapnyaPSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021
26 Desember 2020
PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.
Baca SelengkapnyaFIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaAndik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang
24 November 2018
Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.
Baca Selengkapnya