TEMPO.CO, Dubai - Angin segar berembus dari Mufti Agung Uni Emirates Arab (UEA) Syaikh Ahmed al Haddad menjelang Olimpiade London 2012. Sang mufti mempersilahkan para pemain sepak bola yang memperkuat tim nasional mereka untuk tak berpuasa selama Olimpiade digelar.
"Dalam Islam, bila bepergian jauh dari rumah Anda lebih dari 70 kilometer, Anda diperbolehkan tidak berpuasa. Namun Anda harus segera menggantinya setelah itu,” kata gelandang tim nasional UEA, Khamis Ismail, seperti dikutip dari situs 7daysindubai.com, Kamis, 19 Juli 2012.
Olimpiade London akan digelar 27 Juli -12 Agustus 2012. Ini artinya para pemain tim nasional UEA mendapat 'korting' sepuluh hari untuk tidak berpuasa. Meski mendapat keringanan untuk tak berpuasa, Ismail mengaku pikirannya tetap terbelah antara menuntaskan puasa atau fokus di Olimpiade.
“Ini menjadi sulit, tapi Olimpiade hanya sekali seumur hidup, jadi saya akan fokus pada hal itu dan menikmatinya. Saya juga harus memastikan menebusnya (puasa yang ditinggal selama Olimpiade) di hari lain,” katanya.
Timnas UEA, Ismail melanjutkan, membawa tim dokter sendiri ke London. Mereka bertugas mengatur ritme makanan para pemain dan menyesuaikan jadwal latihan dengan puasa. “Kami punya dokter khusus di dalam tim yang mengatur pola makan," katanya.
Sementara, bagi pemain yang tetap ingin berpuasa, manajer pemasaran di Fitness First Timur Tengah, Mark Botha, memberi saran agar berlatih satu setengah jam sebelum berbuka. "Ini akan membantu mengalihkan pikiran dari nafsu makan," kata Botha.
