Penampilan lincak Andik Vermansyah saat bermain untuk tim cadangan DC United melawan tim sepak bola Montreal Impact dalam pertandingan liga tim cadangan MLS. Rebecca Payne/dcunited.com
TEMPO.CO, Washington - Pemain muda asal Persebaya Surabaya, Andik Vermansyah, mengaku yakin bisa beradaptasi dan bersaing dengan pemain lain di kompetisi Liga Amerika Serikat.
Kendala utama yang dialami Andik selama magang di DC United adalah postur tubuhnya yang pendek. Namun kekurangan itu bisa tertutup lantaran ia memiliki kecepatan. "Saya yakin, dengan modal itu, saya bisa beradaptasi dengan sepak bola Amerika Serikat," ujarnya.
Tidak hanya ikut berlatih bersama tim DC United, Andik juga memperkuat tim cadangan DC United saat melawan Montreal Impact beberapa hari lalu. Ia bermain selama 45 menit di babak kedua. Sayangnya, saat itu DC United kalah 0-2.
Andik berangkat ke Amerika pada Jumat pekan lalu untuk magang di DC United. Ia berada di klub ibu kota negeri Abang Sam selama dua pekan. Kesempatan magang didapat Andik setelah salah seorang pengusaha Indonesia, Erick Thohir, menjadi salah satu pemegang saham DC United.
Andik berharap bisa memetik pelajaran secara maksimal selama berada di Washington. Sebab, level permainan para pemain di Amerika jauh lebih berkelas dibanding pemain-pemain lokal.
"Saya belajar di sini. Saya akan mengingatnya dan akan berbagi pada teman-teman. Saya juga akan belajar untuk terus lebih baik lagi," ujar Andik. Dia mencontohkan teknik pemanasan, strategi, atau taktik pelatih yang bisa dia pelajari di Amerika.
Di luar latihan, Andik mengaku suasana Washington DC, kota asal klub DC United, juga membuatnya terkaget-kaget. "Pas baru datang, saya sangat kaget melihat gedung yang tertata rapi, jalan yang bersih. Sangat berbeda dengan Indonesia," katanya dalam wawancara yang dilansir situs resmi DC United, Kamis waktu setempat, 12 September 2012.