Dibentuk, Gugus Tugas untuk Selesaikan Kekisruhan PSSI
Editor
Nurdin Saleh TNR
Selasa, 11 Desember 2012 19:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga, Agung Laksono, membentuk gugus tugas untuk menyelesaikan kekisruhan persepakbolaan nasional. Gugus tugas itu diketuai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo dan diisi oleh tokoh-tokoh olahraga nasional, yakni Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman, dan Mantan Ketua Komite Normalisasi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Agum Gumelar.
"Mereka dibentuk sore ini dan langsung bekerja nanti malam," kata Agung, setelah mengadakan rapat pembentukan gugus tugas tersebut di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2012. Selain tokoh-tokoh di atas, gugus tugas dibantu oleh pejabat Kementerian Olahraga, yaitu Yuli Mumpuni sebagai sekretaris, dan Joko Pekik Irianto sebagai wakil sekretaris.
Gugus tugas tersebut, Agung menjelaskan, memiliki tiga tugas. Pertama, mengadakan konsultasi dengan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dalam upaya untuk menghindari sanksi. Kedua, berkonsultasi dengan FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengenai kemungkinan pemerintah menggunakan kewenangannya untuk menyelesaikan kekisruhan sepak bola. Ketiga, melakukan langkah-langkah terhadap organisasi yang bersangkutan dan mengantisipasi jika sanksi FIFA dijatuhkan.
Menurut Agung, ini dilakukan untuk menanggapi surat FIFA tertanggal 26 November 2012 lalu, yang ditafsirkan pemerintah sebagai permintaan untuk turut menyelesaikan kekisruhan persepakbolaan nasional. "Sebagaimana kita ketahui, sampai saat ini kemelut tidak kunjung selesai," kata dia. Soal sejauh mana kewenangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah, Agung telah bersurat kepada FIFA, namun belum mendapatkan balasan.
Langkah pertama gugus tugas malam ini, kata Agung, adalah menghubungi FIFA. Ketua Gugus Tugas, Rita Subowo, mengatakan akan memanfaatkan apa pun untuk menghubungi FIFA. Mengenai kemungkinan dirinya langsung datang ke markas FIFA di Zurich, Swiss, Rita menjawab, "Nanti akan dikoordinasikan. Ada pembagian tugas masing-masing."
Senin lalu, dua kubu PSSI, Djohar Arifin dan La Nyalla Mattalitti, sama-sama mengadakan kongres atas nama PSSI. Djohar Arifin menggelar kongres di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sedangkan La Nyalla Mattalitti menggelar kongres di Hotel Sultan, Jakarta.
Pelaksanaan dua kongres ini adalah buah dari kegagalan usaha perdamaian kedua belah pihak. Padahal, Senin, 10 Desember, menjadi batas akhir yang diberikan FIFA untuk penyelesaian konflik sepak bola Tanah Air.
GADI MAKITAN
Berita Terpopuler:
Habibie Pengkhianat Bangsa, Ini Tulisan Lengkapnya
SBY Marah, Alex Noerdin di Amerika Serikat
Disebut Pengkhianat Bangsa, Habibie Center Santai
Partai Demokrat Digerogoti Anak Kos
Joko Widodo Tundukkan Sutiyoso