Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengaku tak banyak mengerti tentang olahraga dan alasan SBY memilihnya sebagai Menpora. "Bisa jadi, gara-gara kumis ini," katanya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyayangkan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sanksi bagi klub dan pemain Liga Super Indonesia (LSI). Menteri Roy menilai keputusan tersebut justru bisa memperkuat antipati Liga Super terhadap PSSI.
"Meski itu (sanksi) tujuan baik, yaitu ingin membentuk satu timnas, tapi di satu sisi sanksi itu akan membuat masalah semakin rumit," kat Roy Suryo, kepada Tempo, Kamis, 24 Januari 2013.
Roy menyarankan, PSSI dan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia tak membuat manuver yang bisa memperkeruh suasana, seperti pemberian sanksi. Apalagi kondisi sepak bola nasional belum kondusif seperti sekarang ini.
PSSI menjatuhkan sanksi kepada 22 pemain yang menolak memenuhi panggilan timnas. Mayoritas pemain tersebut berasal dari Liga Super Indonesia. PSSI lewat rapat Komite Eksekutif pun menjatuhkan sanksi kepada 15 klub Liga Super dan 27 klub divisi utama yang menolak kembali berada di bawah yurisdiksi PSSI.
Sanksi itu merupakan buntut dari kekisruhan sepak bola nasional yang telah terjadi sejak pertengahan 2011 lalu. Kekisruhan berkepanjangan mengakibatkan persepakbolaan nasional anjlok secara drastis. Kompetisi terbagi dua. Bahkan, timnas sempat terancam terbelah, setelah KPSI berencana membentuk timnas. Tapi, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) hanya mengakui timnas PSSI yang berhak berlaga di ajang internasional.