Direktur Europol, Rob Wainwright (tengah) memberikan keterangan mengenai skandal pengaturan skor di sejumlah kompetisi sepak bola di Eropa. dailytelegraph.com.au
TEMPO.CO, Liverpool - Skandal pertandingan sepak bola Eropa sedang ramai dibicarakan, termasuk pertandingan Liga Champions yang menjadi kompetisi nomor wahid di Eropa. Salah satu pertandingan yang menjadi sorotan adalah laga Liga Champions antara Liverpool melawan Debrecen di Anfield, 16 September 2009.
Kepolisian Eropa, Europol, baru saja mengungkap skandal besar dalam dunia sepak bola Eropa. Kini, surat kabar Denmark melaporkan bahwa pertandingan yang berkesudahan 1-0 antara The Reds dan perwakilan Hungaria di Liga Champions itu disinyalir terdapat pengaturan skor.
Pasalnya, kiper Debrecen, Vukasin Poleksic, diduga kuat menerima sejumlah uang agar gawangnya kebobolan lebih dari dua gol. Sayang, dia gagal melakukan hal tersebut karena pada pertandingan itu hanya Dirk Kuyt yang mampu membobol gawangnya.
Laporan tersebut bukanlah tanpa alasan. Dugaan semakin kuat setelah pada 24 Juni 2010 Poleksic mendapat hukuman larangan bermain sampai 30 Juni 2012 karena dituduh terlibat dalam pengaturan skor pertandingan. Kiper asal Montenegro berusia 30 tahun itu mengajukan banding pada 5 Mei 2011, namun Pengadilan Arbitrasi Olahraga menolak banding yang diajukannya.
Menanggapi dugaan pengaturan skor pertandingan yang dilangsungkan di Inggris, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengungkapkan bahwa pihaknya justru tidak mengetahui hal tersebut. "FA tidak mengetahui adanya laporan terpercaya dalam pertandingan Liga Champuions di Inggris atau informasi apa pun yang diberitahukan kepada kami," demikian pernyataan FA.
Selain laga Liverpool melawan Debrecen, pertandingan Debrecen lainnya di Liga Champions melawan Fiorentina juga diduga terdapat pengaturan skor. Laga yang berkesudahan 4-3 untuk kemenangan La Viola di Stadion Ferenc Puskas itu saat ini sedang diselidiki kepolisian Jerman.