Poleksic mengungkapkan pertandingan melawan Liverpool adalah salah satu kesempatan yang paling spesial dalam kariernya. Namun, dia tidak menyangka jika pertandingan tersebut justru membuatnya terseret ke dalam kasus pengaturan skor pertandingan.
"Ini adalah pertandingan terbesar dalam karier saya. Liverpool selalu menjadi klub favorit saya. Saya menyukai mereka dan tidak percaya apa yang orang katakan tentang saya. Tetapi saya tahu kalau saya bersih," kata Poleksic.
"Pada akhir pertandingan, saya bertukar kaus dengan Pepe Reina. Dan saya melakukannya lagi saat di pertandingan kedua. Saya masih memiliki kaus Reina di dinding rumah saya. Saya seperti penggemar berat dia," ujar kiper berusia 30 tahun itu.
Poleksic juga mengaku menyesal karena tidak langsung melaporkan kepada polisi setelah dia ditawari suap. Kiper yang pernah merumput di Italia bersama Lecce itu ditelepon orang tidak dikenal saat akan menghadapi Liverpool. "Mereka menelepon saya sepekan atau 10 hari sebelum pertandingan, dan itu membuat saya sulit untuk bermain," ungkapnya.
"Saya tidak menerima tawaran dari orang yang menelepon saya. Saya sangat takut membuat kesalahan dalam kasus yang akan dituduhkan kepada saya. Setiap kiper di dunia membuat kesalahan, tapi kesalahan besar saya adalah tidak menelepon polisi," kata Poleksic.
Poleksic menambahkan, dirinya tidak mengetahui siapa dan dari mana orang yang menghubunginya. Namun, dia menekankan bahwa dia telah menolak tawaran suap dari orang yang meneleponnya. "Saya tidak tahu siapa orang-orang yang menelepon saya. Saja juga tidak tahu mereka berasal dari mana. Saya bilang kepada mereka, 'saya tidak mau melakukan ini, tidak akan pernah. Jadi, tolong jangan telepon saya'," Poleksic menjelaskan.
