Mario Balotelli membawa bola saat dijaga oleh pemain Inter Milan Juan Jesus dalam laga Liga Seri A Italia di stadion San Siro, Milan, Italia, (24/02). Inter Milan berhasin tahan imbah tuan rumah, 1-1. REUTERS/Stefano Rellandini
TEMPO.CO, Milan - Penyerang AC MilanMario Balotelli menjadi korban pelecehan rasialisme oleh supporter Inter Milan, dalam lanjutan pertandingan Seri A di Giuseppe Meazza, Senin dinihari, 25 Februari 2013 WIB. Akibatnya Nerazzurri didenda 50 ribu euro atau sekitar Rp 637 juta.
Setelah mempelajari adanya tuduhan rasialisme dari pendukung Inter, Lega Serie A, badan yang menaungi Seri A, memutuskan untuk memberikan hukuman berupa denda senilai Rp 637 juta kepada Inter. La Beneamata dijerat hukuman karena suporter mereka terbukti melakukan "diskriminasi rasial".
Pada pertandingan tersebut, Internisti--sebutan suporter Inter--melakukan yel-yel berbau rasialisme yang ditujukan kepada Balotelli. Ejekan tersebut bisa dibilang wajar, pasalnya penyerang berusia 22 tahun itu adalah bekas pemain Inter pada periode 2006-2010.
"Pada menit 11, 15, dan 16 di babak pertama dan menit ke-19 dari babak kedua, ada teriakan dan nyanyian yang merupakan diskriminasi rasial. Pada menit ke-30 babak pertama dan menit ke-44 babak kedua ada nyanyian rasial yang diarahkan kepada pemain lawan," tulis penyelenggara pertandingan di situs resmi mereka.
Namun, tidak hanya yel-yel rasial yang diarahkan kepada Balotelli. Lega Serie A juga menemukan bukti spanduk yang menghina pemain dan suporter lawan dari suporter Inter. "Pada menit ke-12 babak pertama dan menit ke-37 babak kedua ada empat spanduk yang menampilkan penghinaan pemain dan pendukung lawan."