PSSI Tutup Pintu buat Persebaya 1927  

Reporter

Selasa, 9 April 2013 18:04 WIB

Andik Vermansah (tengah), pesepakbola Persebaya 1927 berusaha melewati penjagaan dua orang pesepakbola Bontang FC, Glend Poloukan (kiri) dan Firman Usman pada pertandingan Piala Indonesia 2012 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (13/5). TEMPO/Prasetyo

TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyalla M. Mattalitti menyatakan organisasi sepak bola nasional itu hanya mengakui Persebaya Surabaya yang saat ini berkompetisi di divisi utama versi Liga Super Indonesia sebagai anggota. Adapun Persebaya 1927 yang berkompetisi di Liga Prima Indonesia, kata dia, tak tercatat di PSSI.

"Kongres Luar Biasa PSSI pada 17 Maret 2013 lalu hanya mengakui Persebaya divisi utama," kata La Nyalla seusasi mengikuti rapat Komite Eksekutif PSSI di Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa, 9 April 2013.

Konsekuensi dari pengakuan itu, kata La Nyalla, Persebaya 1927 tidak diperbolehkan masuk ke unifikasi liga pada 2014 mendatang, kendati jika kelak pada klasemen akhir Liga Prima mereka bertengger di urutan pertama. Hal yang sama, kata La Nyalla, juga berlaku kepada Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan PSM Makassar.

Berbeda dengan Persebaya 1927 yang dilarang ikut unifikasi karena keberadaanya tidak diakui PSSI, tiga klub terakhir dijatuhi sansi berat oleh PSSI di era Nurdin Halid karena ikut dalam Liga Prima Indonesia yang tidak diakui kala itu. "Makanya kalau mereka menjadi empat besar, langsung kami drop dan diganti oleh klub-klub di bawahnya yang tidak bermasalah," kata dia.

Wacana penggabungan Persebaya 1927 dan Persebaya divisi utama yang sempat dilontarkan oleh sejumlah tokoh sepak bola di Surabaya juga ditolak La Nyalla. Menurut dia, penggabungan dua klub yang masing-masing telah memiliki badan hukum sendiri sulit dilakukan.

"Kalau para pemain Persebaya 1927 ingin gabung dengan Persebaya divisi utama tentu kami terima dengan tangan terbuka. Tapi kalau merger klub, kami menolak," kata La Nyalla yang juga ikut mendanai Persebaya divisi utama ini.

La Nyalla menawari Persebaya 1927 lewat skema ikut kompetisi level terbawah PSSI dulu bila ingin bergabung ke kompetisi nasional. Ia menjamin dalam waktu lima tahun Persebaya 1927 sudah bisa naik ke level tertinggi. "Nanti kan asyik Surabaya punya dua peserta kompetisi, derby-nya pasti ramai," kata dia.

Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia Saleh Ismail Mukadar menolak skema yang ditawarkan La Nyalla. Menurut Saleh, masyarakat bisa menilai mana Persebaya yang didukung masyarakat dan mana yang bukan.

Saleh berkeras membawa konflik dualisme Persebaya itu ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia. "Biarlah masyarakat dan pengadilan yang menilai," kata dia.

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengimbau agar sengketa dualisme Persebaya diselesaikan dengan damai. Menurutnya, masalah tersebut bisa diselesaikan dengan kepala dingin. "Sebaiknya diselesaikan secara damai," kata Djohar di sela-sela rapat Komite Eksekutif.

KUKUH S WIBOWO

Topik Terhangat:
Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Baca juga:

Selesaikan Utang, PSSI Bentuk Tim Khusus

Gagal Bendung Aguero, Ferguson Tetap Sanjung Jones

Lawan Bayern, Lippi: Juve Bakal Membuktikan Diri

Montolivo Akui Milan Cepat Berpuas Diri

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).

Baca Selengkapnya

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.

Baca Selengkapnya