TEMPO.CO, Moskow - Manajer sementara Chelsea, Rafael Benitez, menilai positif ketika terjadi adu pendapat di dalam timnya. Ya, hal menarik terjadi ketika Chelsea hendak masuk ke ruang ganti setelah babak pertama usai, dalam pertandingan perempat final Liga Europaleg kedua melawan Rubin Kazan, Kamis, 11 April 2013.
Frank Lampard dan David Luiz beradu mulut ketika hendak meninggalkan lapangan Stadion Luzhniki untuk jeda istirahat. Lampard menuding Luiz ceroboh sehingga Rubin mampu menciptakan peluang emas lewat Gokdeniz Karadeniz. Untungnya, kiper Petr Cech berhasil mengamankan gawangnya.
Luiz yang tak terima atas tuduhan Lampard tampak marah. Keduanya beradu mulut hingga memasuki lorong ruang ganti, sementara pemain lain berusaha meredakan ketegangan tersebut. Namun, hal itu tak membuat Benitez ketar-ketir. Mantan pelatih Internazionale Milan itu justru senang dengan perbedaan pendapat di antara para pemainnya.
“Itu adalah hal yang sangat baik jika pemain berdebat tentang hal-hal yang terjadi di lapangan, sehingga Anda dapat memperbaiki hal-hal itu ,” kata Benitez. “Kami sudah membicarakan tentang kejadian itu, dan menyesuaikan posisi. Jadi, hal itu bukan masalah.”
Meski begitu, Benitez tetap menyoroti performa lini pertahanannya. Chelsea akhirnya menelan kekalahan 3-2, namun tetap berhak lolos ke semifinal karena telah mengantongi kemenangan 3-1 di leg pertama. “Saya kecewa karena kami tidak bertahan dengan baik. Namun kami tetap lolos ke semifinal,” ujar Benitez.
Didirikan pada 1905 oleh Henry Augustus Mears, Chelsea FC dijuluki "the Blues," karena menorehkan sejarah gemilang yang dipenuhi dengan prestasi dan tantangan.