Bintang sepak bola legendaris dunia asal Argentina, Diego Armando Maradona (kedua kanan) saat menerima penghargaan sebagai pemain terbaik dunia abad ke-20 oleh BASRI (Badan Sepakbola Rakyat Indonesia) dalam acara "Gala Dinner" yang berlangsung di XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Surabaya - Bintang sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona, melontarkan jawaban yang menggelikan ketika ditanya wartawan ihwal analisisnya saat Brasil menjuarai Piala Konfederasi dengan mengalahkan Spanyol 3-0, Senin pagi WIB, 1 Juli 2013. Maradona tidak bisa memberikan analisis pertandiangan karena tidak menonton an tidur akibat kelelahan.
"Saya tidak bisa menganalisis, saya tidur dan tidak nonton," kata Maradona di Surabaya, Senin, 1 Juli 2013. Padahal wartawan si pemilik pertanyaan tampak sangat antusias menanyakan bagaimana Brasil menjadi juara dalam turnamen tersebut. Cukup panjang lebar wartawan ini menanyakan apakah kemenangan yang diraih Brasil sebagai pertanda tim Samba akan menjadi juara pada Piala Dunia 2014 mendatang.
Kendati tidak mau menganalisis karena tertidur, Maradona akhirnya mau juga berbicara agak panjang. Menurut mantan pemain dan pelatih tim Argentina ini, tim Brasil memiliki kualitas sangat bagus.
"Tapi Spanyol lebih di atas dari semua tim," kata dia. Hasil pertandingan tersebut, kata Maradona, akan berbeda bila Piala Konfederasi diselenggarakan di tempat yang netral dan bukan di Brasil. "Hasilnya pasti tidak sama," kata Maradona.
Brasil mengalahkan juara dunia dan Eropa, Spanyol, 3-0 sehingga mempertahankan Piala Konfederasi. Dua dari tiga gol Brasil dicetak striker Fred. Satu gol lagi dibuat olah Neymar.
Brasil juga menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2014 mendatang. Bagi Brasil, Piala Konfederasi ini menjadi ajang uji coba tim, uji stadion dan kepanitiaan bagi Piala Dunia 2014 mendatang.
