TEMPO.CO, Jakarta - Setelah timnas gagal lolos ke putaran final Piala Asia 2015, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menetapkan target baru: menjadi juara Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) 2014. Untuk memenuhi target ini, Badan Tim Nasional (BTN) menggandeng pelatih asal Austria yang dulu pernah menangani tim Indonesia, Alfred Riedl.
"Kami targetkan dia (Riedl) untuk membawa timnas (tim nasional) juara Piala AFF," kata Ketua BTN La Nyalla Mattalitti kepada Tempo melalui sambungan telepon, Rabu, 20 November 2013.
Sebelum berjuang mencapai target itu, kata La Nyalla, Riedl dibebani tugas membawa timnas Indonesia memenangi laga terakhir kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi, Maret 2014. Sekalipun Indonesia tak lagi memiliki harapan lolos, pertandingan melawan Arab Saudi tetap bermanfaat. Kemenangan dalam laga itu bisa membawa peringkat dunia Indonesia naik.
Riedl pernah menangani timnas senior saat berlaga dalam Piala AFF 2010. Walaupun berhasil membuat penampilan timnas menjadi lebih baik dari sebelumnya, dia gagal membawa Markus Horizon dan kawan-kawan menjadi juara. Indonesia kalah agregat 4-2 dalam dua pertandingan final pada Desember 2010.
Riedl dipecat PSSI pada 13 Juli 2011 meskipun kontraknya berakhir April 2012. Awal tahun ini, dia melaporkan PSSI kepada Federasi Internasional Sepak Bola (FIFA) lantaran sisa gajinya tidak dibayar. "Kami akan selesaikan permasalahan itu. Kalau harus bayar denda, ya akan kami bayar dendanya," ujar La Nyalla.
La Nyalla mengatakan, Riedl akan dikontrak selama setahun terlebih dahulu. "Sampai Piala AFF dulu. Nanti bertahap," kata dia.
Riedl, kata La Nyalla, akan datang ke Indonesia awal Desember untuk membicarakan programnya. Pelatih berusia 64 tahun itu juga akan diberi waktu selama dua bulan untuk melakukan pencarian pemain. "Januari akhir tim mulai berlatih," ujar La Nyalla.
Riedl menggantikan pelatih timnas senior sebelumnya, Jacksen Ferreira Tiago, yang diminta Persipura Jayapura kembali ke klub setelah laga melawan Irak, Selasa lalu.
