TEMPO.CO, Zurich - Presiden federasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA), Sepp Blater, mengusulkan adanya hukuman baru untuk praktek diving pada perhelatan Piala Dunia 2014 di Brasil. Blatter mengusulkan agar wasit memberikan hukuman tambahan waktu sebagai pencegah praktek diving dalam pertandingan sepak bola.
“Saya sangat jengkel ketika pemain pada awalnya terlihat kesakitan namun langsung berdiri normal seusai wasit memberikan hukuman pada lawannya,” kata Blatter, Senin, 6 Januari 2014.
Wasit, kata Blatter, nantinya akan membuat keputusan baru dengan melihat kondisi pemain yang disangka berpura-pura dilanggar tersebut. Jika si pemain memang benar-benar cedera dan harus ditarik keluar lapangan, baru hukuman berjalan normal. “Hal ini nantinya akan membuat si aktor diving akan berpikir dua kali untuk melakukan hal itu.”
Komentar Blatter ini tidak lama setelah pelatih Chelsea, Jose Mourinho, mengritik anak asuhnya sendiri, Oscar, yang melakukan diving saat Chelsea bertemu Southampton dalam pertandingan lanjutan Liga Inggris, serta Ramires saat The Blues bertemu Derby County dalam ajang Piala FA.
Sepp Blatter benar-benar serius untuk mewujudkan usulannya ini. Blatter bahkan berkeinginan untuk membuat simulasi terhadap para pemain di Liga Inggris yang memiliki rekor kartu kuning terbanyak pada paruh pertama Liga Inggris musim ini. “Meskipun simulasi ini sangat tidak adil, hal ini dilakukan agar sepak bola tidak mendapat cemoohan karena tidak menerapkan fair play dan disiplin yang benar,” ucap Blatter.
Sementara itu, Wakil Presiden FIFA, Jim Boyce, mengusulkan penggunaan bukti video untuk membantu mengambil keputusan retrospektif untuk para pemain yang terkenal gemar melakukan diving.