TEMPO.CO, Manchester - Manajer Manchester City, Manuel Pellegrini, menolak menanggapi perang urat syaraf yang dilakukan oleh manajer Chelsea, Jose Mourinho. Persaingan kedua kubu semakin memanas jelang pertandingan antara City melawan The Blues di Etihad Stadium, Selasa dinihari, 4 Februari 2014.
"Menurut saya, hal yang paling penting adalah berbicara di atas lapangan saat bermain," kata Pellegrini. "Setiap manajer bisa melakukan apa pun yang dia inginkan, tapi bagi saya, saya punya cara sendiri dalam melakukan sesuatu."
Sebelumnya, Mourinho menilai kesuksesan City memimpin klasemen sementara Liga Primer musim ini berbau keberuntungan. Mourinho juga menilai City lebih sering diuntungkan oleh keputusan wasit yang kontroversial. Mendengar timnya dijelek-jelekan di media, Pellegrini enggan membalasnya.
"Saya tak tahu apa yang Mourinho katakan tentang kami, dan saya tak punya komentra tentang dia. Saya selalu bilang kepada pemain saya untuk tidak peduli dengan siapa kami bermain atau apakah kami bermain di kandang atau tandang," kata manajer asal Cile tersebut.
"Yang terpenting, kami berusaha yang terbaik dari awal, memiliki mental juara, dan kami bekerja dengan baik dengan atau pun tanpa bola," Pellegrini menambahkan.
Pada pertandingan nanti Pellegrini pun berharap bisa membungkam mulut Mourinho, sekaligus membalas kekalahan pada pertemuan pertama musim ini. Saat itu City kalah 2-1 di kandang Chelsea, di Stamford Bridge. "Saat itu kami melakukan kesalahan krusial," ujarnya.
"Tapi kami terus berkembang setelah kekalahan tersebut. Semua sstatistik mengatakan kami terus meningkat. Namun saya juga mengatakan kepada pemain untuk terus meningkatkan kemampuan mereka," kata manajer berusia 60 tahun itu.
