Pesepak bola Persebaya Surabaya, Lestusen Manahati (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Mitra Kukar, Rafael Maitimo, dalam Indonesia Super League (ISL) 2014 di Surabaya. ANTARA /M. Risyal Hidayat
Bermain di hadapan pendukungnya di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, Naga Mekes menyerang Perseru sejak wasit Ahmad Suparman meniup peluit pertama. Zulkifli Syukur cs pun mendominasi penguasaan bola. Gol Mitra Kukar hadir dari Erick Weeks Lewis pada menit 24 lewat aksi individu. Tendangan keras kaki kiri pemain asal Liberia itu dari luar kotak penalti tak mampu di halau kiper Perseru, Teguh Amiruddin.
Tim tamu nyaris tak memiliki peluang untuk mencetak gol. Serangan Oktovianus Maniani cs selalu terbentur di barisan pertahanan tuan rumah yang dijaga Reinaldo L Lobo dan Dedy Gusman.
Pelatih Hansson mengatakan pertandingan kali ini murni milik mereka. Dia mengatakan Zulkifli Syukur cs sangat layak meraih tiga poin. "Kami kurang beruntung karena tidak bisa menambah gol," katanya juru taktik 56 tahun asal Swedia itu.
Meski kalah, pelatih Perseru, Robby Maruanaya, tidak kecewa. "Yang harus dicatat, kami tim promosi melawan tim bertabur bintang," kata dia.
Mitra Kukar memang memiliki sederet pemain bintang. Di lini tengah, ada punggawa tim nasional Raphael Maitimo dan pemain legendaris Merah-Putih, Bima Sakti. Pertahanan mereka dikawal Zulkifli Syukur dan Diego Michiels, dua bek sayap Timnas. Di depan, ada Herman Dzumafo, bomber Kamerun yang pernah sukses bersama Persib Bandung. Jangan lupakan pemain yunior mereka yang jadi punggawa Timnas U-19, yaitu kiper Ravi Murdianto dan gelandang Paulo Oktavianus Sitanggang.
Robby ogah pulang dengan kepala tertunduk. Dia berjanji membalas kekalahan itu saat menjamu Mitra Kukar di Stadion Mandala, Jayapura, di putaran kedua, 19 Agustus mendatang.
