Di Balik Kisruh PSSI: Ada Rebutan Bisnis Hak Siar  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 3 Maret 2014 08:39 WIB

Ratusan bonek, pendukung Persebaya 1927 melakukan konvoi di jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, (26/1). Konvoi yang di ikuti oleh ribuan pendukung Persebaya 1927 ini untuk melakukan aksi di depan Hotel Shangrila yang menjadi lokasi Konggres Tahunan PSSI. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya potensi ekonomi sepak bola dalam negeri menyebabkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) jadi rebutan. Tumbangnya kubu reformis dan kembalinya para penguasa lama PSSI juga dilatarbelakangi oleh motif bisnis sepak bola. Salah satu lahan bisnis yang jadi rebutan adalah hak siar pertandingan liga (Baca selengkapnya di majalah Tempo).

Pada 2007 pengurus PSSI era Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie menyerahkan hak siar Liga Indonesia pada ANTV. Stasiun televisi milik keluarga Bakrie itu memegang kontrak hak siar selama 10 tahun, mulai 2007 hingga 2016, dengan nilai Rp 10 miliar per musim. Di 2011 terjadi pergantian kepengurusan dan PSSI dikuasai oleh kelompok baru yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro. (baca:Djohar: Gonjang- Ganjing PSSI Sudah Selesai)

Kubu reformis ini lantas melakukan sejumlah perubahan di tubuh PSSI. Salah satunya adalah memutus kontrak hak siar liga dengan ANTV yang dianggap terlalu murah. PSSI lantas menggelar tender hak siar liga, hasilnya MNC Group--grup media milik Hary Tanoesoedibjo menjadi pemenang hak siar dengan tawaran Rp 100 miliar per musim atau sepuluh kali lipat dari nilai kontrak dengan ANTV.

Tidak hanya itu, rencananya nilai kontrak baru itu akan terus bertambah tiap tahun menjadi: Rp 200 miliar pada tahun kedua, Rp 400 miliar di tahun ketiga, dan Rp 600 miliar di tahun keempat.

Pengamat sepak bola Indonesia dari Save Our Soccer (SOS) Apung Widadi mengatakan bahwa siaran Liga Indonesia memiliki potensi ekonomi sangat tinggi. Sehingga wajar jika nilai kontrak hak siarnya bisa mencapai ratusan miliar rupiah per musim. Alasannya sederhana, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki penonton sepak bola terbesar di dunia. (baca juga:Cara Roy Suryo Tuntaskan Kisruh Sepakbola)

Dan yang lebih penting, masyarakat Indonesia lebih suka menyaksikan pertandingan liga dalam negeri dibanding liga-liga luar negeri yang mahal nilai kontrak hak siarnya. Rating siaran Liga Indonesia jauh lebih tinggi dibanding Liga Inggris. "Wajar jika PSSI jadi rebutan," katanya.

Kini kelompok lawas kembali berkuasa di PSSI. Pengelolaan hak siar liga juga kembali ke tangan mereka. Pertengahan Januari lalu, PSSI menyerahkan hak siar liga selama sepuluh tahun kepada sebuah perusahaan bernama BV Sports dengan nilai kontrak Rp 1,5 triliun. (baca juga: Bob Hippy: Ketua Umum PSSI Salah Sejak Awal)

Namun, PSSI maupun PT Liga Indonesia enggan membuka siapa di balik BV Sports. Padahal, direktur utama perusahaan itu adalah Hari Widodo yang merupakan salah satu direktur di PT Bakrie Capital. "Tidak penting siapa orangnya," ujar Chief Executive Officer PT Liga Indonesia yang juga rekan Nirwan Bakrie, Djoko Driyono. Djoko juga membantah bahwa kembalinya kubu lama ke PSSI dilatarbelakangi motif ekonomi. "Tidak ada bisnis Pak Nirwan yang berhubungan dengan sepak bola," katanya.



TIM INVESTIGASI TEMPO

Berita Lain
Jokowi Capres, Demokrat Setia dengan Konvensi
Benarkah PDIP Sudah Susun Kabinet Bayangan?
Jokowi Kuatkan Elektabilitas Megawati
PDIP Sudah Dilobi Militer
Astrolog: Oktober 2014, Mega Rayakan Kemenangan

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).

Baca Selengkapnya

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.

Baca Selengkapnya