TEMPO.CO, Barcelona - Keputusan bek veteran Carles Puyol untuk mundur dari Barcelona pada akhir kompetisi musim ini, turut mengundang banyak simpati dari rekan setimnya di Blaugrana maupun di tim nasional Spanyol. Bek berusia 35 tahun itu memutuskan mundur setelah merasa kemampuannya sudah tidak sekuat seperti dulu.
Ucapan simpati datang dari sesama bek di Barcelona, Jordi Alba. Bek muda berusia 24 tahun itu menilai Puyol sebagai pemain yang berjiwa kepemimpinan. "Ketika saya pertama kali dipanggil timnas Spanyol, dan datang ke Barcelona, saya memperlakukan saya dengan fantastis," kata Alba.
"Puyol adalah pemimpin, semua orang menghormatinya, dan Anda tidak akan menemukan pemain seprofesional seperti dia. Saya memang belum berbicara lagi dengan dia saat ini, tapi suatu pengalaman istimewa untuk bisa bermain bersama pemain seperti dia," Alba menambahkan.
Sedangkan menurut gelandang Barcelona, Cesc Fabregas, keputusan mundur Puyol dari Barcelona adalah suatu hal yang menyakitkan hati. Apalagi, kata dia, Puyol masih memiliki kontrak bersama Barcelona sampai 2016. "Ini adalah momen sulit bagi Puyol," ungkap Fabregas.
"Jika Anda melihat dia berlatih setiap hari, yang akan terlintas dipikiran Anda bahwa dia bukan berusia 36 tahun, tapi 18 tahun. Bagi saya dia akan selalu menjadi kapten yang abadi," ujar Fabregas.
Adapun rekan setim Puyol di timnas Spanyol, Alvaro Negredo. Penyerang Manchester City itu menilai Puyol tidak hanya sebagai bek terbaik di Barcelona dan Spanyol, tapi juga di dunia. "Dia telah memberikan semuanya yang dia miliki. dia telah mendapatkan segalanya dan pergi sebagai yang terbaik," kata Negredo.