Kapten timnas Inggris Steven Gerrard (tengah) menuruni tangga pesawat setelah pulang dari ajang Piala Dunia 2014 di Bandara Manchester, Inggris, 25 Juni 2014. REUTERS/Nigel Roddis
TEMPO.CO, Jakarta - Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah peribahasa yang tepat bagi Steven Gerrard. Setelah gagal mengantar Liverpool merebut gelar juara Liga Primer Inggris, Gerrard kembali tertunduk lesu setelah Inggris gagal berprestasi di Piala Dunia 2014. Gerrard menyatakan telah mengalami tiga bulan yang sulit di sepanjang karier sepak bolanya.
“Ini mungkin tiga bulan terburuk dalam hidup saya,” kata Gerrard seperti dilansir Sky Sports, Rabu, 30 Juli 2014. “Namun Anda harus menerima hal itu sudah terjadi. Anda tidak bisa mengubahnya.”
Dalam pertandingan penentuan Liga Primer melawan Chelsea, April lalu, Gerrard melakukan blunder yang berunjung gol. Liverpool kalah 0-2 oleh Chelsea. Kekalahan itu mempengaruhi posisi Liverpool dalam perburuan gelar. Akhirnya, Reds harus merelakan trofi Liga Primer jatuh ke tangan Manchester City.
“Saya tidak harus menyaksikan sesuatu seperti itu untuk melewati rasa sakit,” kata Gerrard. “Saya telah melaluinya di ruang ganti setelah kejadian itu, sampai berminggu-minggu, dan sebulan setelah itu.”
Gerrard berharap kekecewaannya di Liga Primer bisa terobati di Piala Dunia. Tapi Gerrard justru kembali menelan pil pahit setelah gagal mengantarkan Inggris lolos dari babak penyisihan grup. Inggris terpuruk di dasar klasemen Grup D setelah hanya meraih satu poin.
Kekecewaan Gerrard berlipat ganda setelah dia kembali melakukan blunder di pertandingan penentuan melawan Uruguay. Sundulan pemain 34 tahun itu berbuah umpan manis bagi Luis Suarez untuk mencetak gol kemenangan 2-1 Uruguay atas Inggris.
“Anda harus melewati masa-masa sulit. Sayangnya, saya berada dalam masa sulit dan pergi ke Piala Dunia sembari berharap turnamen itu akan membantu saya,” ujar Gerrard. “Namun Piala Dunia justru menjadi bumerang. Saya dua kali berada di titik terendah yang luar biasa dalam waktu singkat.”
“Setiap orang di planet ini pasti tergelincir di beberapa titik dalam hidup mereka. Bisa saja peristiwa itu terjadi di tangga atau di lantai. Bagi saya, peristiwa itu terjadi pada saat yang tidak tepat,” tutur mantan kapten Inggris itu.