Debut Manajer Bola Wanita Ini Berakhir Kekalahan  

Reporter

Editor

Irfan Budiman

Rabu, 6 Agustus 2014 04:11 WIB

Corinne Diacre, pelatih Clermont-Ferrand's French. FRED TANNEAU/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Brest - Semuanya bakal terasa lengkap jika hari itu, Senin, 4 Agustus 2014, klub sepak bola Clermont Foot mampu mengalahkan lawannya, Brest, dalam pertandingan sepak bola Divisi II Liga Prancis di Stade Francis-Le Blé, Brest, Prancis.

Sebab, sang pelatih, Corinne Diacre, yang sedang berulang tahun ke-40, akan mencicipi manisnya kemenangan dalam debut bersejarahnya: dia perempuan pertama di Eropa yang menangani klub sepak bola profesional pria di divisi teratas kedua sebuah liga.

Tapi, tentu saja, kehidupan tak semulus itu. Kendati pelatih tim lawan, Alex Dupont, menghadiahkan karangan bunga berisi ucapan selamat ulang tahun kepada Diacre sebelum pertandingan, mereka tetaplah rival saat pertandingan berlangsung. Tim yang diasuh Diacre pun akhirnya menyerah 1-2 sekalipun sempat unggul. "Tentu saja, kalah itu selalu tidak enak," kata Diacre. "Tapi Brest memang bermain dengan baik.”

Diacre mengatakan timnya melakukan beberapa kesalahan dan Brest bisa memanfaatkan hal itu hingga membuahkan gol. Sepanjang pertandingan, layaknya pelatih-pelatih cowok, Diacre tak malu berteriak dari pinggir lapangan untuk memberi instruksi kepada para pemainnya.

Clermont sebenarnya sempat hampir menyamakan kedudukan, tapi tendangan pemainnya membentur tiang. Selain itu, kiper Brest, Alexis Thebaux, juga melakukan sebuah penyelamatan gemilang.

"Kami tidak tahu cara menguasai bola hari ini. Itu adalah salah satu kelemahan kami," kata Diacre. "Kami tidak memanfaatkan penguasaan bola dengan baik dan tidak mengembangkan permainan kami sebagaimana seharusnya.”

Diacre ditunjuk sebagai pelatih Clermont pada akhir Juni lalu. Dia menggantikan pelatih perempuan lain, Helena Costa, yang berhenti bahkan sebelum memimpin sebuah pertandingan karena merasa didiskriminasi oleh kolega-koleganya, para pelatih laki-laki. Dia menganggap klub itu hanya menggunakan wajah cantiknya untuk menarik perhatian publik.


Saat masih berkarier sebagai pemain, Diacre tampil sebanyak 121 kali untuk tim putri Prancis dan pernah menjadi kapten. Perempuan kelahiran Croix, Prancis, 4 Agustus 1974, itu juga pernah menjadi asisten manajer tim nasional putri Prancis selama tiga tahun sebelum menangani Soyaux, klub tempat dia menghabiskan sisa kariernya sebagai pemain profesional.

Pengalaman terlibat di dunia sepak bola sejak dia menjadi pemain membuat Diacre tetap melihat masa depan cerah sekalipun timnya mengalami kekalahan. “Kami juga bermain bagus, dan ini adalah pertanda baik untuk masa depan,” ujarnya. “Anda tidak akan bisa menganggap enteng Clermont musim ini.”

Dan, setidaknya, Diacre mendapat bunga, yang bisa ia tafsirkan sebagai tanda penerimaan dari rekannya sesama pelatih. Semoga ia tidak mengalami nasib yang sama dengan Helena Costa.




THE GUARDIAN | GADI MAKITAN






Baca juga:
Kalahkan Liverpool 3-1, MU Gondol Champions Cup
Main di City, Lampard Hujan Hujatan
Guardiola Ungkap Alasan Tinggalkan Barca
Ini Rahasia Sukses Van Gaal di Tur Pramusim MU
Final ICC 2014, Duel Perdana Rodgers Vs Van Gaal
Juventus Datang, Juventini Serbu Bandara dan Hotel
Johnson: Liverpool Tak Sabar Hadapi MU
Lawan Juventus, Indonesia Andalkan Serangan Balik
Begini Cara Van Gaal Buang Pemain MU

Advertising
Advertising

Berita terkait

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

2 Juli 2019

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

Joko Driyono dan penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan dengan penundaan sidang kedua kalinya tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

25 Maret 2019

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

Satgas Antimafia Sepak Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

21 Maret 2019

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

Joko Driyono seharusnya diperiksa kelima kalinya sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus mafia bola hari ini pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

20 Maret 2019

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

Satgas Antimafia Bola telah memeriksa Joko Driyono sebanyak empat kali berkaitan dengan kasus perusakan barang bukti pengaturan skor bola.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

1 Maret 2019

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyatakan Joko Driyono telah mengakui perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

27 Februari 2019

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyita uang Rp 300 juta saat menggeledah apartemen milik Joko Driyono pada 14 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

22 Februari 2019

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

Dalam penggeledahan di apertemen Joko Driyono, penyidik menyita uang Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

22 Februari 2019

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

Satgas Antimafia Sepak Bola tengah memburu sejumlah orang yang terlibat match fixing atau pengaturan skor.

Baca Selengkapnya