TEMPO.CO, Jakarta - Manajer West Ham United Sam Allardyce sangat mewaspadai saat menghadapi Manchester United di Stadion Old Trafford, Sabtu, 27 September 2014. Allardyce khawatir timnya jadi sasaran kebangkitan MU setelah menelan kekalahan menyakitkan dari Leicester City dengan skor 3-5, pekan lalu.
MU berada di posisi ke-12 dengan mengoleksi lima poin dari lima pertandingan, sedangkan West Ham mengoleksi dua poin lebih banyak. MU menelan kekalahan 3-5 dari Leicester, meski sempat unggul 3-1. Di kubu lawan, The Hammers menaklukkan tim kuat Liverpool dengan skor 3-1.
Allardyce menilai hasil melawan Liverpool bukan jaminan bagi timnya untuk menjinakkan MU. Bekas manajer Bolton Wanderers dan Blackburn Rovers itu justru takut timnya bakal jadi sasaran empuk dari amukan MU.
“Saya pikir MU akan bereaksi. Saya pikir ini jadi penentuan pemain MU dan fakta mereka bermain untuk MU serta tampil di Old Trafford,” kata Big Sam--julukan Allardyce. “Saya tahu ada banyak pemain baru, tapi di MU ada tuntutan besar.”
Sebelumnya, MU telah memperlihatkan respons seusai meraih beberapa hasil tak memuaskan. Setelah bermain imbang tanpa gol dengan Burnley dan kalah telak 0-4 dari Milton Keynes Dons, MU berhasil bangkit dengan merebut kemenangan 4-0 atas Queens Park Rangers.
“Mereka akan sangat bersemangat untuk memastikan bahwa mereka akan mencoba dan melakukan seperti melawan QPR dan mengalahkan kami,” ujar Allardyce. “Jika mereka tampil dengan performa tepat, mereka akan menyakiti kami. Sehingga, kami harus berhati-hati.”
Allardyce tak muluk-muluk saat bertandang ke Theatre of Dreams. Dalam 10 pertemuan terakhir kedua tim di ajang Liga Inggris, West Ham hanya merebut dua kemenangan. Sedangkan delapan laga sisanya dimenangkan MU.
“Hasil imbang akan menjadi hal hebat bagi saya. Sesuatu yang lebih dari hasil imbang, akan menjadi hal luar biasa,” kata manajer 59 tahun itu.