Final Piala Dunia Antarklub, Madrid Kejar Sejarah
Editor
Nurdin Saleh TNR
Sabtu, 20 Desember 2014 08:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta: Di Marrakech, Maroko, juara dari dua benua berbeda, berhadap-hadapan pada Ahad dinihari nanti, 21 Desember 2014. Real Madrid, juara Eropa, dan San Lorenzo, juara Amerika Selatan, berebut tahta penguasa dunia dalam tajuk FIFA Club World Cup.
Madrid lebih diunggulkan. Mereka sudah tiga kali menjadi juara Intercontinental—yang dulu hanya mempertemukan juara Amerika Selatan dan juara Eropa—tapi menjadi juara dunia dalam format baru, yang mulai digelar sejak 2005, mereka belum pernah rasakan.
Kali ini, mereka ingin menang untuk melengkapi kesempurnaan tahun ini. Trofi Copa del Rey dan Liga Champions akan terasa lengkap bila disandingkan dengan gelar yang mereka dapat di Marrakech ini. Lengkap sudah, mereka menjadi juara dunia antarklub.(Baca: Real Madrid Tutup Pintu buat Pemain Baru)
Ada catatan lain, yakni melengkapi atribut lainnya: mencetak kemenangan sebanyak 22 kali berturut-turut. “Para pemain sangat berfokus dan telah siap memberikan yang terbaik,” tutur Carlo Ancelotti, sang manajer.
Pertarungan yang tak imbang tentu saja. San Lorenzo—klub Argentina yang jadi lawan Madrid—hanyalah klub yang membelanjakan uang sebanyak 3,6 juta euro untuk membeli pemain. Ini jumlah yang teramat kecil dibandingkan dengan uang yang dikeluarkan Madrid untuk membeli James Rodriguez sendiri yang mencapai 80 juta euro.
Selanjutnya: Materi pemain bak langit dan bumi
<!--more-->
Sementara Madrid dipenuhi pemain bintang, San Lorenzo hanya punya Mario Yepes, yang bermain untuk Kolombia di Piala Dunia Brasil lalu. Yepes pun sudah tak muda lagi. Usianya 38 tahun. (Baca: Inilah Informasi Menarik Seputar Piala Dunia Klub)
Tapi ternyata mereka tak takut. “Kami akan memberikan perlawanan sampai detik terakhir,” kata gelandang San Lorenzo, Leandro Romagnoli. “Kalau kami memberikan mereka kebebasan, akan berbahaya. Kami harus bermain dengan pisau di antara gigi-gigi kami.”
San Lorenzo, yang punya suporter fanatik seperti Paus Fransiskus dan aktor Viggo Mortensen, berusaha menjadi klub asal Argentina pertama yang menjuarai turnamen ini.
Sebelumnya, klub-klub dari negeri yang sama selalu gagal dalam kejuaraan yang mulai digulirkan sejak 2005 itu. Boca Juniors dan Estudiantes pernah tampil di final. Namun mereka kalah oleh AC Milan dan Barcelona.
“Saya percaya 100 persen dalam kesempatan ini. Anda harus memiliki mimpi,” kata pelatih Edgardo Bauza, yang pernah membawa klub asal Kolombia, LDU, maju ke final pada 2008.
AP | REUTERS | IB
Berita Lain
Ben Arfa Didepak Hull City Januari Ini
Pemain Terbaik Argentina, Di Maria Kalahkan Messi
Radja Nainggolan Ingin Habiskan Karir di Roma
Lolos ke 16 Besar, Atletico Bertemu Real Madrid