Pemain Arema cronus Samsul Arif (kiri) melepaskan tendangan yang berhasil dihadang pemain Mitra Kukar Syahrizal Syarifudin (kanan) pada laga penyisihan Grup B Surya Citra Media (SCM) Cup 2015 di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, 18 Januari 2015. Arema Cronus kalahkan Mitra Kukar dengan skor akhir 5-2. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO , Jakarta: Arema Cronus mendaftarkan Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana sebagai markas selama Singo Edan mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia. Kedua stadion masing-masing berlokasi di Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Chief Executive Officer Arema Cronus Iwan Budianto mengatakan telah mendaftarkan kedua stadion ke PT Liga Indonesia, operator LSI. Alasannya, sepanjang tahun ini ada agenda politik berupa pemilihan bupati Malang sehingga dikhawatirkan akan berbenturan dengan izin keamanan. Ketimbang berbenturan, manajemen mendaftarkan Stadion Gajayana sebagai stadion kedua.
"Sedangkan Stadion Kanjuruhan tetap sebagai stadion utama. PT Liga Indonesia sudah mengizinkan kedua stadion kami pakai, " kata Iwan, Selasa, 3 Februari 20145.
Menurut bekas Manajer Persik Kediri itu, pendaftaran kedua stadion tidak disertai proses verifikasi oleh PT Liga Indonesia karena kedua stadion sudah terbukti pernah dipakai Arema untuk menjamu tim nasional dan tim LSI di musim sebelumnya sehingga kondisi fisik dan kelengkapan fasilitas sudah dianggap layak.
Wali Kota Malang Mochamad Anton menyambut baik keinginan Arema berkandang di Stadion Gajayana. Pemerintah kota sudah mengalokasikan duit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 untuk memperbaiki kondisi stadion yang dulu jadi markas Persema Malang.
"Duit dari APBD tidak hanya dipakai dalam rangka mendukung pertandingan Arema, tapi juga untuk memperbaiki kondisi dan fasilitas yang dianggap kurang. Kami sepenuhnya mendukung karena Arema adalah kebanggaan masyarakat Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu)," kata Anton.
Wali Kota Malang pertama keturunan Tionghoa itu memastikan aparat keamanan sudah memberikan izin bagi setiap pertandingan Arema di Stadion Gajayana.
Untuk diketahui, Stadion Kanjuruhan berlokasi di Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Kapasitas stadion meningkat dari sekitar 35 ribu menjadi 40 ribu orang penonton setelah Pemerintah Kabupaten Malang selaku pengelola memperluas dan menambah fasilitas tempat duduk stadion.
Kompleks Stadion Kanjuruhan mulai dibangun pada 1997 dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 9 Juni 2004.
Sedangkan Stadion Gajayana mulai dibangun pada 1924 dan dipakai pada 1926. Stadion peninggalan Belanda ini mengalami renovasi besar-besaran sepanjang 1990-1992 sehingga kapasitas stadion bertambah jadi 17 ribu orang. Pemugaran ini dilakukan PT Putra Arema yang dipimpin Lucky Adrianda Zainal (almarhum).
Kapasitas stadion naik jadi antara 30 ribu sampai 35 ribu penonton setelah bangunan Stadion Gajayana diperbesar di masa Wali Kota Peni Suparto.