Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi keluar Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seusai menyerahkan berkas Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Jakarta, Rabu 19 November 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menyatakan bahwa kick off Liga Super Indonesia 2015 ditunda selama dua minggu. Penundaan itu dilakukan agar klub-klub dan PT Liga Indonesia melengkapi persyaratan dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)
"Kick off harus ditunda selama dua minggu untuk kemudian PT Liga Indonesia dan klub-klub melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan oleh BOPI," kata Imam Nahrawi kepada wartawan di kantor Kemenpora, Rabu, 18 Februari 2015.
Imam menegasakan dua pekan itu dihitung sejak 18 Februari 2015 sampai 4 Maret 2015. Keputusan itu diambil berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan BOPI.
Dari verifikasi itu, menunjukkan klub-klub ISL maupun PT Liga Indonesia belum memenuhi persyaratan yang telah ditentukan berdasarkan standar regulasi FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia), AFC (Federasi Sepak Bola Asia), dan Undang-Undang Standar Keolahragaan Nasional.
"Melalui diskusi yang cukup komprehensif dan menimbang fakta-fakta yang ada, BOPI berkesimpulan bahwa belum layak diberi rekomendasi karena belum terpenuhinya persyaratan yang ditetapkan BOPI," kata Imam.
Apabila dalam waktu dua pekan PT Liga Indonesia dan klub-klub ISL dapat memenuhi persyatan yang diminta, Imam menambahkan, BOPI akan memberikan rekomendasi penyelenggaraan kompetisi. Namun sebaliknya, jika syarat itu tidak dipenuhi dalam 14 hari tersebut, Imam meminta BOPI mengambil keputusan. “Silakan BOPI mengambil langkah selanjutnya,” ucap dia.
Pada Selasa dini hari lalu, Chief Executive Officer PT Liga Indonesia Joko Driyono menegaskan kick-off Liga Super Indonesia (LSI atau ISL) 2015 akan berjalan sesuai rencana. Laga perdana juara ISL 2014, Persib Bandung, melawan finalis musim lalu, Persipura Jayapura, akan tetap berlangsung pada 20 Februari 2015.