TEMPO.CO, Barcelona - Maestro total football, Johan Cruyff, yang juga mantan pemain dan Manajer Barcelona, mengkritik permainan Barca ketika memenangi partai El Clasico melawan Real Madrid 2-1 dalam lanjutan kompetisi La Liga Spanyol di Stadion Nou Camp, Senin dinihari, 23 Maret 2015.

Berbicara dalam acara yayasannya di Kota Barcelona setelah pertandingan itu, Selasa, 24 Maret 2015, kapten tim Belanda ketika menembus final Piala Dunia 1974 itu mengatakan, “Pertandingan kemarin itu fantastis, bermain jelek dan memenangi pertandingan.”

Saya tak suka permainan itu,” Cruyff melanjutkan keterangannya itu. “Saya tidak suka satu pertandingan seperti itu lagi dibandingkan lainnya. Namun sebagai seorang suporter Barcelona, saya suka mereka menang meski ketika kami main sangat buruk,” kata Cruyff. Ia adalah pelopor permainan sepak bola indah dan tidak kasar ketika bersama “gurunya,” mantan pelatih Belanda di Piala Dunia 1974, Rinus Michels, bergabung dengan klub Barcelona pada periode 1970-an.

Cruyff menjelaskan alasan kenapa ia melancarkan kritik tajam kepada para yuniornya di klub kebanggaan masyarakat Catalonia itu. “Berapa banyak Barca kehilangan bola dan bagaimana Madrid bisa sering menguasai bola?” Cruyff lantas menambahkan, “Sebagai penonton, saya tidak menikmati pertandingan itu, tapi saya menikmati hasilnya.”

Cruyff juga mengingatkan bahwa persaingan perebutan gelar juara La Liga Spanyol 2014-2015 belum selesai meski setelah pertandingan El Clasico itu, Barca unggul 4 poin dari Madrid di puncak klasemen. Kompetisi pun tinggal menyisakan delapan pertandingan lagi buat dua musuh bebuyutan tersebut.

"La Liga tidak pernah bisa ditentukan lebih dini. Real Madrid punya tim yang hebat dan pemain-pemain yang benar-benar bagus. Real menyia-nyiakan peluang ketika mendominasi Barca pada babak pertama. Mereka seharusnya bisa mencetak lebih dari dua gol,” kata Cruyff.

MARCA | ESPN SOCCERNET | HARI PRASETYO