Suasana di luar ruangan sebelum pembukaan Konggres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jawa Timur, 18 April 2015. KLB PSSI 2015 diikuti oleh 34 asosiasi provinsi PSSI, 18 klub Qatar National Bank League, dan 16 tim Divisi Utama. KLB ini sebagai ajang penentuan pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan Komite eksekutif PSSI periode 2015-2019. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo berharap masalah kisruh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bisa segera diselesaikan. Menurut dia, penyelesaian sebaiknya dilakukan secara internal terlebih dahulu.
“Tak perlu ke FIFA dulu, internal selesaikan segera,” kata Rita, seusai berkunjung ke tempat latihan panahan, di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 28 April 2015.
Namun Rita mengaku siap jika Kementerian Pemuda dan Olahraga memintanya untuk berkomunikasi dengan federasi sepak bola dunia untuk menengahi masalah ini. “Kalau memang nanti diperlukan kami siap. Tapi sebaiknya internal dulu, ke FIFA nanti saja setelah ada hasilnya seperti apa,” ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengeluarkan surat keputusan untuk membekukan PSSI. Setelah itu Kementerian akan membentuk tim transisi yang akan mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai terbentuknya kepengurusan yang kompeten sesuai dengan mekanisme organisasi dan statuta FIFA.
Namun hingga saat ini tim tarnsisi belum juga terbentuk. Dalam pertemuan dengan 18 klub Qatar National Bank (QNB) League kemarin, Imam mengatakan tim transisi akan menjadi pengawal dalam pelaksanaan liga. Menteri Imam juga menawarkan agar dibentuk tim kecil dari unsur Kemenpora, PT Liga, dan klub untuk mengkondisikan kompetisi.