Tarik-Ulur Pembekuan PSSI: Beda Sikap Jokowi dan JK

Reporter

Selasa, 26 Mei 2015 10:02 WIB

Capres PDIP Joko Widodo bersama Cawapres PDIP Jusuf Kalla, menggunakan sepeda ontel menuju KPU untuk mengikuti pendaftaran Pilpres, di kediaman Megawati jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/5). Jokowi dan JK resmi diusung PDIP, Partai Nasdem, PKB dan Partai Hanura untuk Pilpres 9 Juli mendatang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendadak mengungkapkan rencananya mencabut pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Kalla berencana mengambil kebijakan kontroversial itu dengan dalih menghindari sanksi dari badan sepak bola dunia (FIFA). (Baca: Pembekuan PSSI, Menpora dan Wapres Beda Pendapat)

Kebijakan Kalla berbeda dengan sikap Presiden Joko Widodo. Jokowi mendukung pembekuan PSSI. Sikap Jokowi ini ditegaskan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. "Presiden meminta saya terus melakukan perubahan terkait dengan tata kelola sepak bola, tidak boleh berhenti," kata Imam pada 6 Mei 2015.

Kalla sudah menunjukkan sikapnya sebelum Menteri Imam membekukan PSSI pada 18 April 2015. Kalla menerima kunjungan Tim Sinergi PSSI yang mengadukan Kementerian Olahraga lantaran melarang Arema Cronus dan Persebaya Surabaya berkompetisi di Liga Bank Nasional Qatar pada 1 April 2015. (Simak: Pemainnya Ditolak Masuk Indonesia, Pahang Kritik PSSI)

Pada hari yang sama, Kalla menelepon Nahrawi. Dia meminta pemerintah membiarkan 18 klub mengikuti Liga BNQ alias mengakomodasi Arema dan Persebaya. "Itu cara Wapres menghapus stigma bahwa keputusan yang diambil pemerintah akan memundurkan sepak bola," kata Nahrawi di majalah Tempo edisi 27 April.

Adapun Jokowi membiarkan Nahrawi melayangkan surat peringatan kepada PSSI karena lembaga itu bersikap abai dengan mendukung Arema dan Persebaya bermain meski keduanya tidak diizinkan Badan Olahraga Profesional Indonesia. Sikap itu terbukti dalam surat peringatan kedua yang terbit setelah Nahrawi menggelar rapat dengan Jokowi di Istana pada 15 April lalu. (Baca pula: Persipura Lawan Pahang FA Batal, Siapa yang Salah?)

Sedangkan Kalla malah mengajak Nahrawi ke arena Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya. Saat itu Kementerian Olahraga sedang menyusun surat pembekuan PSSI. Gatot S. Dewa Broto, juru bicara Kementerian Olahraga, menyatakan pembekuan tak akan terjadi bila Menteri Nahrawi benar datang ke acara itu. "Karena sama saja hadir di tempat yang tidak diakui."

TRI SUHARMAN

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

4 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

4 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

6 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

10 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

11 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

13 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

14 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

14 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

15 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

15 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya