TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penggawa Persib Bandung, Muhammad Taufiq berencana untuk mudik menuju kampung halamannya di Tarakan, Kalimantan Barat. Hal itu, dilakukan Taufiq akibat ketidakpastian bergulirnya liga Indonesia.
“Kalau enggak ada kegiatan memang disuruh pulang, apalagi mau bulan Ramadan juga sih. Tapi belum tahu mau langsung ke Tarakan atau ke Surabaya dulu, soalnya kan meskipun lahir di Tarakan saya besar di Surabaya," ujar Taufiq, kepada wartawan di mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kamis, 4 Juni 2015.
Menurut Taufiq, meskipun dirinya kini menyandang status menganggur, dia tetap optimistik agar situasi persepakbolaan nasional bisa kembali normal. Taufiq berharap agar sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bisa segera dicabut, agar kompetisi bisa kembali bergulir.
“Tetap semangat aja, mau gimana lagi sebagai pemain kita tidak bisa bicara jauh dan tidak bisa menentukan apa-apa," ucap Taufiq. Taufiq pun mengaku merasa tenang, karena keluarganya tetap memberi dukungan kepada dirinya agar bisa tetap kuat menghadapi masalah yang menimpa dirinya.
Sebelumnya, manajemen Persib Bandung resmi memberhentikan aktivitas klub setelah mengalami kekalahan dari tamunya, Kitchee SC dengan skor 2-0 dalam laga fase 16 besar AFC Cup, Rabu, 27 Mei 2015 lalu. Dengan demikian, Persib praktis tidak mengikuti satu pun kompetisi baik lokal maupun interlokal.
Terlebih, PT Liga yang notabene berada di bawah naungan PSSI resmi memberhentikan liga Indonesia (ISL) setelah dibekukannya PSSI oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga, 17 April 2015 yang berujung pada sanksi FIFA kepada PSSI.
Taufiq merupakan salah satu gelandang yang dimiliki Persib Bandung. Sebelum resmi bergabung dengan skuad Maung Bandung—julukan Persib, Taufiq sempat memperkuat Persibaya Surabaya. Namun pada 2014 Taufiq memilih mengenakan kostum Persib, dan pada tahun yang sama pula pemain mungil itu, ikut mempersembahkan gelar juara bagi Maung Bandung.