Persipuramania membentangkan poster tuntutan saat berunjuk rasa di Taman Imbi, Jayapura, 26 Mei 2015. Mereka kecewa karena Persipura terancam gagal menjamu Pahang FA dalam laga 16 besar AFC Cup di Stadion Mandala. TEMPO/Cunding Levi
TEMPO.CO, Jayapura - Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano mengatakan tidak takut dengan ancaman sanksi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Menurut Benhur, Menpora akan menjatuhkan sanksi pada klub yang tidak mengikuti kompetisi yang akan digelar Tim Transisi PSSI.
“PSSI sudah dibekukan pemerintah dan saat ini bukan kami (Persipura) yang bikin masalah. Menpora seharusnya tak menakut-nakuti Persipura dengan ancamannya," kata Benhur, Jumat, 5 Juni 2015.
Benhur justru menghargai pemerintah. "Sebab kami masih berada di negara Indonesia dan itu harga mati bagi kami," ujarnya.
Ia menyalahkan Menpora, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), dan Imigrasi atas batalnya pertandingan babak 16 besar Piala AFC Cup antara Persipura dan Pahang FA pada 26 Mei 2015. "Mereka itu yang harus bertanggung jawab," ujarnya.
Laga tersebut batal digelar karena tiga pemain asing Pahang tidak mendapatkan visa arrival saat tiba di Jakarta. Akibatnya, mereka memutuskan kembali ke negeri jiran dan tidak jadi bertanding.
Benhur membandingkan kasus batalnya Persipura melawan Pahang dengan Persib yang juga berlaga di Piala AFC di waktu yang berdekatan. Persib tetap bisa bertanding melawan Kitchee SC pada 27 Mei 2015.
"Di saat Persib Bandung bisa berlaga di 16 besar Piala AFC, mengapa pemerintah menghentikan Persipura?" kata dia. "Kami tak pernah mengungkit dan mempermasalahkan hal itu. Kami terus berjalan dengan kebenaran dan kami akan tetap patuh kepada pemerintah sampai saat ini, makanya kami bubarkan Persipura hari ini hingga pemerintah mencabut pembekuan PSSI."
Ia juga memastikan klubnya tidak pernah membahas untuk bermain di kompetisi di luar bentukan PSSI ataupun liga di luar negeri. "Jangan memutarbalikkan fakta. Manajemen tak mengeluarkan kata-kata itu dan kami masih berada di NKRI," kata Benhur.
"Seharusnya justru pemerintah menghormati kami. Kuncinya mereka harus cabut sanksi kepada PSSI, jangan lagi Menpora memutarbalikkan fakta terkait Persipura," imbuhnya.