Pesepak bola Persib Bandung, Taufiq berebut bola dengan pemain Ajax Amsterdam, Lerin Duarte pada pertandingan Persahabatan di Stadion Sijalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Pasca putus kontrak dari Persib Bandung, salah satu gelandang serang Persib, Muhammad Taufiq mengaku belum bisa menentukan arah karirnya dalam sepakbola. Soalnya hampir semua klub di Tanah Air berbondong-bondong membubarkan timnya karena ketidakpastian bergulirnya kompetisi di tingkat nasional.
Vakumnya Liga Indonesia, secara tidak langsung berpengaruh bagi finansial pemain yang menggantungkan nasibnya pada lapangan hijau. Sepakbola menjadi satu-satunya keahlian yang dimiliki Taufiq saat ini.
Pemain kelahiran Tarakan, Kalimantan Timur itu, mengaku bingung dengan kondisi yang menimpa dirinya dan rekan-rekannya di skuad Maung Bandung--julukan Persib. “Paling saya akan pulang ke Kalimantan dulu, lebaran di sana bersama keluarga. Saya juga mau minta saran dan doa juga dari orang tua tentang kondisi yang saya hadapi saat ini, sambil silaturahmi,” kata Taufiq di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Kamis, 2 Juli 2015.
Taufiq mengaku tidak dapat berbuat banyak dalam situasi saat ini. Pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga beberapa waktu lalu menjadi pukulan yang cukup telak bagi dunia sepakbola Tanah Air. Carut marut itu akhirnya mencapai titik klimaks ketika PSSI dikenai sanksi oleh federasi sepakbola internasional (FIFA).
Kalau sampai terjun untuk menekuni dunia bisnis, ucap Taufiq, dirinya belum terpikirkan untuk hal itu. Lantaran Taufiq berdalih tidak memiliki pengalaman dalam dunia bisnis. "Enggak tahu ya kedepannya," katanya.
“Orang tua punya tambak udang di Kalimantan. Tapi masih belum bisa memutuskan saat ini apakah akan bisnis atau seperti apa, yang pasti besar harapan sepakbola Indonesia kembali baik,” ucap dia.