Cristiano Ronaldo (kanan) berfoto bersama Martunis, anak yang selamat dari tsunami Aceh tahun 2004, di Kuta, Bali, (26/6). ANTARA/Nyoman Budhiana
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar Cristiano Ronaldo membeli satu unit apartemen di Trump Tower, New York, Amerika Serikat, seharga US$ 18,5 juta atau sekitar Rp 256 miliar semakin menegaskan bahwa pemain sepak bola Real Madrid ini bergelimang harta. Pada Maret lalu, Goal menobatkan Ronaldo sebagai pemain sepak bola paling tajir dengan total kekayaan mencapai 152,3 juta pound sterling atau sekitar Rp 3 triliun.
Namun, di tengah ketenaran dan kehidupan yang selalu dikelilingi kemewahan, Ronaldo mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi. Dia selalu beramal untuk orang yang membutuhkan. Bintang sepak bola berusia 30 tahun ini sepertinya ingin membuat keseimbangan dalam hidupnya. Situs berita Telegraph menuliskan sisi lain kehidupan Ronaldo di luar rumput hijau.
Berbagai sumbangan dan upaya penggalangan dana telah dilakukan Ronaldo. Selama bertahun-tahun, CR7--begitu Ronaldo dijuluki--telah memberikan banyak waktu dan uang untuk tujuan amalnya di seluruh dunia. Bahkan dia seperti tak ingin ada pamrih karena aksinya itu kerap tak dipublikasikan ke media.
Pada 2004, ketika gelombang Tsunami menyapu beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia, secara pribadi Ronaldo datang ke Banda Aceh. Dia bahkan mengangkat seorang anak bernama Martunis, yang selamat dari Tsunami setelah terkatung-katung di laut selama 21 hari dengan baju seragam tim nasional Portugal.
Tahun ini, setelah bencana alam melanda Nepal, Ronaldo dikabarkan memberi sumbangan US$ 5 juta. Upaya kemanusiaan Ronaldo lain di antaranya mengunjungi banyak anak yang menderita berbagai penyakit, seperti tumor otak dan kanker tulang belakang. Selain itu, pada 2012 dia menyumbangkan trofi Sepatu Emas yang diraihnya setahun sebelumnya untuk mendanai sekolah Palestina di Gaza.