Pemain Swansea City, Andre Ayew (kanan), berselebrasi usai mengalahkan Manchester United dalam pertandingan Liga Primer Inggris di stadion Liberty, Swansea, Wales, 30 Agustus 2015. Swansea tundukkan MU 2-1. AP/Matt Dunham
TEMPO.CO, Manchester - Keputusan Manchester United membeli Anthony Martial dengan nilai fantastis pada saat terakhir dan kegagalan transfer David De Gea ke Madrid membuat kemampuan mengatur strategi transfer klub ini dipertanyakan.
De Gea gagal hengkang ke Madrid karena tidak terurusnya transfer pemain Spanyol tersebut hingga penutupan bursa transfer Liga Spanyol. Di sisi lain, MU baru saja membeli pemain 19 tahun, Anthony Martial, dengan nilai 36 juta pound sterling atau Rp 776 miliar.
Bekas pemain bertahan Arsenal, Martin Keown, mengatakan apa yang dilakukan MU tersebut sangatlah memalukan. Keown percaya kekalahan MU atas Swansea pada laga kemarin akibat keputusan gegabah yang dilakukan MU.
"United sepertinya mengambil keputusan dengan melempar dadu saat deadline. Memalukan, drama murahan seperti itu terjadi di bawah Alex Ferguson dan David Gill," tulis Keown dalam kolomnya untuk Daily Mail. "Pembelian Martial adalah pertaruhan besar untuk MU."
"Martial kerap disamakan dengan Henry. Kalau memang begitu, sudah pasti dia sekarang menjadi pemain hebat. Kehadiran Martial mungkin saja bisa jadi solusi krisis striker yang dialami MU. Tapi tetap saja ini judi," Keown menambahkan.
Keown juga mengemukakan pendapatnya tentang kasus De Gea. "Menaruh De Gea di bangku cadangan tidak akan membuatnya betah merumput di Old Trafford. Dia harus kembali bermain sebagai kiper utama," tulisnya.