Final Piala Presiden, Skuad Persib Khawatir Terjadi Bentrok
Editor
Rina Widisatuti
Senin, 12 Oktober 2015 19:23 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Kapten tim Persib Bandung, Atep Rizal, tidak mempermasalahkan final Piala Presiden antara Persib lawan Sriwijaya FC pada Minggu, 18 Oktober 2015. Mahaka Sports and Entertaiment, selaku operator turnamen, masih mengupayakan partai puncak dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
"Terus terang, buat kami di mana bertanding tidak ada masalah, tetapi harus dipikirkan kalau di GBK adalah resikonya akan besar bagi Bobotoh (pendukung Persib)," ujar Atep, saat dihubungi, Senin, 12 Oktober 2015.
Atep mengkhawatirkan keamanan Bobotoh yang ingin memberi dukungan langsung di GBK. Sebab, selama ini GBK merupakan tempat angker bagi mereka. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, kata Asep, suporter Persib pasti mendapatkan masalah ketika melawat ke Jakarta.
"The Jack sama Viking (salah satu organisasi Bobotoh Persib) ini bermasalah. Meskipun The Jack enggak masuk tapi ini tetap akan jadi masalah ketika Viking ke Jakarta," kata Atep.
Ia berharap Mahaka Sports mempertimbangkan kemungkinan bentrokan sesama suporter. "Saya pikir pihak Mahaka harus memikirkan itu karena kami tidak ingin di turnamen ini ada korban-korban lagi," ujar Atep. "Kami tidak akan terlalu terganggu tapi yang dipikirkan adalah Bobotoh, tentu kami perlu didukung 100 persen oleh mereka," tuturnya.
Penyerang Persib, Tantan, memiliki kekawatiran yang sama dengan Atep. Ia memikirkan keamanan Bobotoh. "Sama aja di mana-mana juga. Tapi, kalau bisa jangan di Jakarta, soalnya Bobotoh sama tetangga (The Jack) belum damai. Kalau bisa yang buat pemain aman dan Bobotoh juga aman," kata dia.
Direktur Mahaka Sports, Hasani Abdulgani, mengatakan bahwa kekawatiran itu boleh saja. Namun, ia berharap jangan sampai itu menjadi ketakutan sehingga tidak bisa berbuat apa-apa lagi. "Kami sudah berpikir tentang resiko, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," ujarnya, saat dihubungi, Senin, 12 Oktober 2015.
Menurut Hasani, kericuhan suporter terjadi apabila pemain di lapangan emosi. "Jika di lapangan bisa dikendalikan, suporter tidak akan tersulut emosinya untuk berbuat ricuh," ujarnya. Ia optimistis laga Persib melawan Sriwijaya bisa berjalan lancar di GBK jika Polda Metro Jaya memberikan izin.
Mahaka, kata Hasani, sudah mengajukan izin menggelar laga final di GBK. Namun, Polda belum memberikan izin. "Besok kami dipanggil ke Polda," ujar dia. Apabila, Polda tidak memberi izin, mereka akan menggelar final di Bali. "Bali sudah siap."
AMINUDIN A.S. | RINA WIDIASTUTI