Bursa Presiden FIFA Pengganti Blatter, 8 Kandidat Bersaing
Editor
Nurdin Saleh TNR
Rabu, 28 Oktober 2015 13:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gianni Infantino, Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA), maju dalam pemilihan Presiden FIFA, yang akan digelar pada Februari tahun depan. Keputusan ini diambil setelah Komite Eksekutif UEFA menggelar sidang dan memilih Infantino untuk bersaing dengan kandidat lain.
”Kami percaya Gianni Infantino memiliki kualitas yang diperlukan untuk mengatasi tantangan utama ke depan serta memimpin reformasi buat mengembalikan integritas dan kredibilitas FIFA,” demikian pernyataan resmi Komite Eksekutif UEFA.
Infantino pun mengkonfirmasi pencalonannya itu. ”Berdasarkan keputusan Komite Eksekutif, hari ini saya mendaftarkan pencalonan diri saya sebagai kandidat Presiden FIFA,” katanya.
Pencalonan Infantino, yang merupakan orang kepercayaan Presiden UEFA Michel Platini dalam enam tahun terakhir, menambah daftar kandidat. Bursa pencalonan ditutup pada Senin tengah malam waktu Zurich, Swiss.
Meski begitu, sampai kemarin belum ada keterangan resmi dari FIFA soal daftar kandidat. Namun sejauh ini mereka mengklaim telah mendaftarkan pencalonan tersebut, yang kini mencapai sembilan orang.
Para kandidat itu adalah Ketua Federasi Sepak Bola Liberia Musa Bility, Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Syekh Salman bin Ibrahim al-Khalifa dari Bahrain, dan Pangeran Ali bin al-Hussein dari Yordania, yang maju dalam pemilihan Presiden FIFA pada Kongres FIFA, Mei lalu.
Sedangkan kandidat lain adalah taipan Afrika Selatan, Tokyo Sexwale; bekas pejabat FIFA, Jerome Champagne; dan bekas pemain sepak bola asal Trinidad-Tobago, David Nakhid. Bekas pemain sepak bola lainnya yang ikut meramaikan bursa kali ini adalah Segun Odegbami asal Nigeria.
Nama Platini masih terdaftar sebagai kandidat. Saat ini, bersama Sepp Blatter dan Jerome Valcke, Platini menjalani masa skors oleh Komite Etik FIFA atas dugaan keterlibatan dalam penyuapan.
Namun soal lolos atau tidaknya dia akan ditentukan dari hasil investigasi terhadap dugaan menerima uang 1,35 juta pound sterling dari FIFA, empat tahun lalu.
Proses pencalonan kandidat masih menempuh perjalanan panjang. Satu yang pasti, setiap kandidat harus mendapatkan dukungan paling sedikit dari lima federasi negara anggota FIFA.
Pemilihan Presiden FIFA dilakukan dalam kongres luar biasa tahun depan. Ini terjadi setelah Sepp Blatter, yang terpilih untuk kelima kalinya pada Mei lalu, mengundurkan diri menyusul terkuaknya skandal penyuapan yang melibatkan para petinggi organisasi tersebut.
ESPN | AFP | BBC | IRFAN