Sebuah tiang terlihat di tengah genangan banjir, di tepi sungai Amazin, di Botafogo, Brasil, Sabtu (29/3). Para pemain amatir rela membuat tiang gawang dari berbagai benda seperti potongan kayu yang disambung, hingga besi berkarat agar bisa bermain sepak bola. REUTERS/Bruno Kelly
TEMPO.CO, Jakarta - Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Redonnyzar Moenek mengungkapkan, klub sepak bola amatir akan kembali dibiayai pengelolaannya dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Kemarin kami mendapat perintah dari Presiden melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) agar kembali dihidupkan pembiayaan dari APBD untuk cabang sepak bola yang dalam hal ini klub amatir," kata Redonnyzar Moenek di Padang, Sumbar, Selasa.
Ia menjelaskan, perintah tersebut terkait dengan keinginan pemerintah untuk kembali menghidupkan klub-klub amatir yang ada di Indonesia yang akan diikutkan dalam kompetisi serta mengembangkan prestasi klub tersebut.
Ia mengatakan, langkah awal untuk program tersebut, pihaknya akan melakukan perubahan regulasi dari Peraturan Mentri Dalam Negeri nomor 32 tahun 2011 dan 39 tahun 2012 yang terdapat larangan penggunaan APBD untuk pembiayaan sepak bola.
Lebih lanjut ia mengakui, sebelumnya banyak daerah yang memasukan pembiayaan cabang olahraga sepak bola dari APBD, hal itu terkait dengan keinginan pemerintah yang ingin menjadikan ikon sepak bola daerahnya.
Selain itu katanya, pihaknya juga menyiapkan regulasi dengan mengkombinasikan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sesuai dengan instrumen dan parameter untuk pengembangan sepak bola.
"Tentunya kami juga akan melakukan koordinasi dengan Menpora, Menteri keuangan untuk mengatur kebijakan tersebut," katanya.
Menyinggung tentang besaran perbandingan dari APBD dan APBN untuk pembiayaan sepak bola, Redonnyzar mengatakan masih dalam tahap pembahasan oleh pihak terkait.
"Tentunya nanti juga ada sentuhan dari APBN, namun persentasenya masih dalam tahap pembahasan," katanya
Dimunculkannya pembiayaan klub amatir dari APBD mendapat sambutan positif dari Direktur Persatuan Sepak bola Padang (PSP) Agus Suardi. Ia menilai dengan adanya pembiayaan dari APBD hal itu akan berdampak positif terhadap pengembangan cabang olahraga sepak bola.
"Klub tentunya akan lebih semangat dalam melakukan pembinaan, karena selama ini banyak klub amatir yang masih mengharapkan bantuan APBD untuk pengelolaannya," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan Direktur Teknik PT Kabau Sirah Semen Padang, Asdian. ia mengharapkan, dengan adanya pembiayaan dari APBD untuk amatir akan berdampak pada tumbuhnya klub amatir yang mampu berkompetisi ditingkat nasional.
"Mudah-mudahan dengan adanya pembiayaan lewat APBD berdampak terciptanya klub amatir yang baik dan wadah bagi pemain daerah," katanya.
Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.
Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.