Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kiri), bersama para pemain Persib melakukan pawai kemenangan Final Piala Presiden 2015 di Cimahi, Jawa Barat, 25 Oktober 2015. Pawai tersebut membuat kemacetan di beberapa titik mulai dari Padalarang hingga Kota Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Titik terang terkait dengan kontrak pemain dalam skuad Persib Bandung kini sudah mulai tampak. Pada Sabtu, 7 November 2015, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) beserta jajaran manajemen Persib dan perwakilan pemain menggelar rapat tertutup terkait dengan status pemain Persib yang bakal berlaga dalam ajang turnamen Piala Jenderal Sudirman.
Manajer Persib Umuh Muchtar mengaku tengah membicarakan masalah krisis yang beberapa waktu lalu sempat menimpa Persib. Misalnya, kejelasan kontrak pemain dan masalah pembagian honor pemain.
Isu santer terkait dengan masalah pemain yang merasa keberatan kembali memperkuat Persib guna mengikuti Piala Jenderal Sudirman pun kini sudah terpecahkan dan berhasil diselesaikan.
"Ya, masalah itu ada karena terjadi sedikit salah paham. Tapi, dalam rapat tadi, sudah beres semuanya. Mereka siap bergabung," ucap Umuh kepada wartawan di mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Sabtu, 7 November 2015.
Menurut Umuh, situasi soal kontrak kali ini lebih baik daripada kondisi ketika Atep dan kawan-kawan berlaga dalam turnamen Piala Presiden.
Saat itu pemain-pemain Persib berstatus bebas transfer dan tidak mengenal sistem kontrak. Artinya, Atep dan kawan-kawan akan mendapatkan honor ketika berhasil memenangi setiap laga dalam ajang Piala Presiden lalu.
"Soal kontrak, anak-anak sudah mendapatkan kejelasan," tutur Umuh. "Mereka senang karena kontraknya lebih bagus."