Teror Paris, Piala Eropa 2016 Terancam Batal?

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 16 November 2015 13:20 WIB

Warga meletakan bunga dan lilin sebagai tanda berduka untuk korban penembakan Paris di luar gedung kedutaan besar Prancis di Warsawa, Polandia, 16 November 2015. AP/Czarek Sokolowski

TEMPO.CO, Jakarta - Teror bom yang melanda ibu kota Perancis, Paris, dikhawatirkan akan mengancam perhelatan Piala Eropa 2016 yang akan dilaksanakan pada Juni-Juli mendatang. Namun pihak penyelenggara Piala Eropa 2016, Jacques Lambert, menjamin Piala Eropa akan berjalan aman.

"Kami akan mengambil keputusan untuk menjamin keamanan pada Piala Eropa 2016 nanti. Pengamanan di dalam stadion berlangsung baik. Risiko yang ada hanya di jalanan dalam gerombolan-gerombolan massa," ujarnya dalam wawancara di radio Perancis, RTL, Senin 16 November 2016.

Gelombang teror Paris pada Jumat lalu itu telah menewaskan lebih dari 160 orang. Sementara, ratusan lainnya menderita luka-luka. Teror berupa pengeboman dan penembakan dinyatakan dilakukan oleh organisasi Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Teror ini adalah yang kedua kalinya dalam setahun belakangan. Januari lalu, koran mingguan Prancis, Charlie Hebdo, juga mendapatkan teror. Dua orang pelaku teror menerobos masuk kantor koran yang kerap menyajikan berita dan gambar-gambar satir itu. Mereka memberondong puluhan orang yang berada dalam kantor itu dengan senjata otomatis. Sebelas orang tewas dan belasan orang lainnya terluka akibat serangan itu.

Lambert mengakui ancaman teror mulai menghantui Prancis sejak awal tahun ini. Namun, menurut dia, hal itu tak akan menggagalkan perhelatan Piala Eropa 2016. Jika digagalkan, ujarnya, justru pemerintah Prancis masuk dalam permainan yang diinginkan para teroris.

"Berpikir bahwa Piala Eropa 2016 akan dibatalkan, sama saja seperti memainkan permainan yang diinginkan para teroris. Risiko teror memang sudah muncul sejak Januari dan terus meningkat," ujarnya.

Perhelatan Piala Eropa akan dimulai pada 10 Juni 2016 dan ajang final akan diselenggarakan pada 10 Juli 2016 di Stadion Stade de France, Paris.






BBC|FEBRIYAN

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

8 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Mengenal Nacho yang Dikabarkan akan Hengkang dari Real Madrid

11 hari lalu

Mengenal Nacho yang Dikabarkan akan Hengkang dari Real Madrid

Nacho Fernandez dikabarkan akan meninggalkan Real Madrid pada akhir musim 2023-2024

Baca Selengkapnya

Piala Dunia Antarklub 2025 Pakai Format Baru: Ini 24 Tim yang Sudah Lolos, Slot UEFA Sudah Terpenuhi

14 hari lalu

Piala Dunia Antarklub 2025 Pakai Format Baru: Ini 24 Tim yang Sudah Lolos, Slot UEFA Sudah Terpenuhi

Piala Dunia Antarklub 2025 alias FIFA Club World Cup 2025 akan memakai format baru, diikuti 32 tim. Ini daftar yang sudah lolos.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

24 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

25 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Mengenal Kim Pan-gon Pelatih Timnas Malaysia

29 hari lalu

Mengenal Kim Pan-gon Pelatih Timnas Malaysia

Meskipun pelatih Kim Pan-gon belum mampu mengangkat timnas Malaysia meraih prestasi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, dia tetap menjaga semangat

Baca Selengkapnya